Paus Fransiskus Umumkan Tiga Santo Baru, Termasuk Santo Pertama dari Papua Nugini
Katolik Terkini - Paus Fransiskus baru-baru ini memberikan izin untuk publikasi dekrit terkait beberapa perkara kanonisasi, membuka jalan bagi penetapan tiga santo baru, seorang beato baru, serta seorang venerabilis baru.
Keputusan ini akan membawa perubahan signifikan dalam Gereja Katolik, dengan beberapa tokoh penting yang dihormati atas pengabdian dan iman mereka yang luar biasa.
Beato Petrus To Rot: Santo Pertama dari Papua Nugini
Salah satu berita besar adalah pengakuan kanonisasi Beato Petrus To Rot, seorang awam yang menjadi martir di Papua Nugini. Lahir pada 5 Maret 1912, Beato Petrus dikenal karena kehidupan amalnya, kerendahan hati, dan dedikasinya kepada orang miskin dan yatim piatu.
Selama pendudukan Jepang di Papua Nugini pada Perang Dunia Kedua, meskipun para misionaris dipenjara, Beato Petrus tetap mempersiapkan pasangan untuk menikah dan melaksanakan apostolat secara diam-diam.
Petrus To Rot juga menentang poligami dan dengan tegas membela kesucian pernikahan, bahkan melawan kakaknya yang menikah lagi. Karena itu, ia dilaporkan kepada polisi dan dijatuhi hukuman penjara, di mana ia meninggal karena diracuni pada Juli 1945.
Paus Santo Yohanes Paulus II mengangkat Petrus To Rpt menjadi beato pada 17 Januari 1995 di Port Moresby. Dengan keputusan terbaru Paus Fransiskus, Beato Petrus To Rot kini berada di jalur untuk kanonisasi dan menjadi santo pertama dari Papua Nugini.
Beato Ignatius Choukrallah Maloyan: Uskup Agung Armenia yang Menjadi martir
Paus Fransiskus juga membuka jalan untuk kanonisasi Beato Ignatius Choukrallah Maloyan, seorang uskup agung Armenia yang menjadi martir selama genosida Armenia. Lahir pada 1869 di Mardin, Turki, Ignatius Choukrallah Maloyan adalah seorang imam yang dikenal karena khotbahnya yang luar biasa dalam bahasa Arab dan Turki.
Sebagai Uskup Agung Mardin, ia ditangkap oleh pasukan Turki pada 1915 bersama 13 imam dan 600 orang Kristen lainnya karena menolak untuk melepaskan iman mereka. Ia dieksekusi pada 3 Juni 1915. Beato Ignatius dibeatifikasi oleh Paus Santo Yohanes Paulus II pada 7 Oktober 2001, dan kini akan diangkat menjadi santo.
Beata Maria del Monte Carmelo: Orang Suci Pertama dari Venezuela
Venezuela akan segera memiliki santo pertama yang lahir di negara tersebut, Beata Maria del Monte Carmelo, yang lahir dengan nama Carmen Elena Rendíles Martínez pada 11 Agustus 1903, di Caracas. Beata Maria dikenal karena kehidupan devosinya dan pengabdiannya di Kongregasi Pelayan Yesus Sakramen Mahakudus.
Setelah kecelakaan mobil pada 1974, ia menghabiskan tahun-tahun terakhir hidupnya di kursi roda dan meninggal pada 9 Mei 1977. Salah satu mukjizat yang dikaitkan dengan perantaraannya adalah penyembuhan seorang wanita muda di Caracas pada 2015 yang menderita penyakit jantung.
Pater Carmelo De Palma dan Venerabilis Jose Antonio de Maria Ibiapina
Selain itu, Paus Fransiskus juga mengakui mukjizat yang dikaitkan dengan Pater Carmelo De Palma, seorang imam Italia dari Bari yang dikenal sebagai “pahlawan pengakuan dosa.”
Lahir pada 27 Januari 1876, Pater De Palma dikenal karena dedikasinya dalam memberikan arahan rohani. Salah satu mukjizat yang diakui adalah penyembuhan seorang biarawati Benediktin pada 2013 yang menderita penyakit degeneratif.
Paus Fransiskus juga mengakui kebajikan heroik Pelayan Tuhan Jose Antonio de Maria Ibiapina, seorang politisi Brasil yang beralih menjadi imam pada abad ke-19.
Keputusan Paus Fransiskus ini membawa kabar baik bagi Gereja Katolik, dengan pengakuan terhadap orang-orang yang telah memberikan kontribusi luar biasa melalui hidup dan pengabdian mereka.
Dengan kanonisasi dan beatifikasi yang sedang berlangsung, nama-nama seperti Beato Petrus To Rot, Beato Ignatius Choukrallah Maloyan, dan Beata Maria del Monte Carmelo akan segera diabadikan dalam sejarah Gereja sebagai contoh hidup iman yang luar biasa.(AD)
Sumber berita dari Vatican News
Posting Komentar