Gagal ke New York, Guru Muda Ini Justru Temukan Iman Katolik dan Siap Dibaptis
Katolik Terkini - Tak ada yang menyangka bahwa kegagalan menuju impian bisa menjadi pintu gerbang menuju kasih Tuhan yang sejati. Inilah yang dialami Ta'sje Carrasco, seorang guru muda asal Chicago, yang rencana kepindahannya untuk mengajar di New York hancur hanya dua hari sebelum keberangkatan.
“Semuanya sudah siap, sampai teman sekamarku tiba-tiba membatalkan diri. Aku tidak mampu pergi sendirian,” ungkap Ta’sje, dikutip dari aleteia.org.
“Saat itu aku merasa dunia runtuh. Tabungan menipis, pekerjaan belum pasti, dan aku hampir kehilangan harapan.”
Namun dalam kepedihan itulah, Ta’sje menemukan kekuatan yang lebih besar dari dirinya sendiri melalui doa. Ia memohon kepada Tuhan agar diberi kesempatan untuk mengajar di kota kelahirannya. Doanya pun dijawab secara tak terduga.
Tak lama setelah berdoa, sepupunya menghubungkannya dengan beberapa kepala sekolah swasta. Salah satunya adalah St. Sabina Academy. Meskipun Ta’sje bukan seorang Katolik, ia diterima mengajar dan disambut dengan hangat oleh komunitas sekolah tersebut.
Tak disangka, mengajar pelajaran agama justru menjadi pengalaman spiritual yang membuka matanya.
“Aku belajar bersama murid-muridku. Banyak hal yang dulu kupikir salah tentang Gereja Katolik ternyata tidak benar. Aku mulai menyukai pelajaran agama.”
Kepala sekolahnya yang penuh semangat memberikan dukungan moral dan spiritual. Bahkan ketika kepala sekolah tersebut dipindah ke sekolah lain, Ta’sje memutuskan ikut bergabung di tempat baru, menunjukkan betapa besar keterikatannya pada komunitas Katolik tersebut.
Misa yang Mengubah Hidup Ta'sje
Momen puncak pertobatan Ta’sje terjadi saat menghadiri Misa dalam acara piknik awal tahun ajaran. Misa tersebut dipimpin oleh Pastor Carl Gales.
“Aku merasa sangat terhubung. Aku terus datang kembali. Untuk pertama kalinya, aku merasa benar-benar mengenal Allah.”
Pengalaman itu membawa Ta’sje kepada langkah selanjutnya, bergabung dalam paduan suara gereja dan mengikuti program Order of Christian Initiation for Adults (OCIA) sebagai persiapan untuk dibaptis secara Katolik.
Kini, Ta’sje dengan penuh sukacita menantikan baptisannya yang akan dilangsungkan pada Paskah 2025.
“Aku yakin Tuhan sendiri yang membimbingku. Kegagalan yang dulu kupikir sebagai akhir, ternyata adalah awal baru bersama Tuhan.”
Perjalanan rohaninya tidak hanya membawanya pada pemahaman yang lebih dalam tentang Tuhan, tetapi juga membantunya menemukan jati diri dan makna hidup.
“Aku tidak lagi merasa kosong. Aku tidak menyia-nyiakan hidupku. Ajaran Gereja Katolik telah menyelamatkanku.”
Pesan Ta’sje bagi Mereka yang Mencari Tuhan
Bagi siapa pun yang sedang mendengarkan panggilan Tuhan, Ta’sje memberikan pesan yang menyentuh:
“Ketika Tuhan memanggilmu, ikutilah panggilan itu. Di sanalah kebahagiaan sejati berada. Sekarang aku tahu aku berharga di mata Tuhan, dan aku ingin mendedikasikan hidupku untuk menunjukkan bahwa Tuhan pun berharga bagiku.” (AD)
Posting Komentar