WKRI DPD Sumut 2025: Momentum Kebangkitan Perempuan dalam Gereja & Masyarakat
![]() |
Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Sumatera Utara |
Katolik Terkini - Sekitar 150 ibu-ibu anggota Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Sumatera Utara dari berbagai ranting dan cabang berkumpul di Aula Biara Emaus Kapusin Helvetia, Medan, untuk merayakan Syukuran Tahun Baru 2025 pada Sabtu (15/2/2025).
Acara ini diprakarsai oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Padre Pio Helvetia sebagai tuan rumah.
Syukuran ini dihadiri oleh para pengurus WKRI dari berbagai DPC di Sumatera Utara serta perwakilan dari Pemuda Katolik Komisariat Daerah Sumatera Utara.
Mengusung tema Lahir Kembali Semakin Berarti dan subtema Dengan Semangat Yubileum 2025 WKRI Lebih Terlibat untuk Memajukan Hidup Bersama Khususnya Kaum Perempuan, acara ini menjadi momentum refleksi dan komitmen baru bagi anggota WKRI.
Kesatuan dengan Kristus dan Gereja
Acara dimulai dengan Misa Syukur yang dipimpin oleh Penasehat Rohani WKRI DPD Sumatera Utara, RP. Fiorentinus Sipayung OFMCap.
Dalam homilinya, Pastor Fio menekankan makna lahir kembali yang bukan sekadar perubahan fisik, tetapi pembaruan spiritual melalui sakramen baptis dan krisma. Ia mengajak seluruh anggota WKRI untuk semakin memperkuat hubungan dengan Tuhan dan Gereja serta melakukan pembaharuan diri dalam pelayanan dan kepedulian sosial.
Pastor Fio juga mengingatkan bahwa sebagai anggota WKRI, kesatuan dalam iman dan kebersamaan harus diperkuat agar semakin berarti dalam kehidupan berorganisasi dan bermasyarakat.
Seminar: Wanita Penyangga Keluarga, Gereja, dan Negara
Setelah Misa, acara dilanjutkan dengan seminar berkarakter yang dibawakan oleh Barita Esman Dabukke, S.Pd., M.Psi., seorang dosen dari Universitas Sari Mutiara Indonesia.
Seminar ini mengangkat topik Wanita Penyangga Keluarga, Gereja, dan Negara, Benarkah? yang membahas pentingnya peran wanita dalam membentuk karakter keluarga dan masyarakat.
Berdasarkan penelitian yang dipaparkan oleh Barita Esman, ibu memiliki kontribusi yang signifikan dalam kecerdasan, karakter, dan kesuksesan anak di berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, wanita harus dibekali dengan karakter kuat yang menjadi pondasi kesuksesan keluarga dan bangsa.
Sebagai upaya memperkuat karakter anggota WKRI, Barita Esman memperkenalkan konsep karakter WKRI yang terdiri dari Wise (Bijaksana), Konsisten, Respect (Menghormati), dan Inspiratif.
Ia menekankan bahwa karakter lebih penting daripada kecerdasan dalam membangun kehidupan yang berkualitas. Oleh sebab itu, WKRI diharapkan menjadi wadah pembentukan wanita berkarakter kuat.
Dukungan dan Harapan dari Para Pemimpin WKRI
Ketua Panitia, Yustina Evelina Rumahorbo, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada DPC Padre Pio sebagai tuan rumah acara ini. Ia berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas penyelenggaraan kegiatan WKRI ke depan.
Sementara itu, dalam sambutannya, Penasehat Rohani WKRI, Pastor Fio, mengingatkan pentingnya menjaga solidaritas dalam organisasi. Ia berharap WKRI semakin bersuara dalam memperjuangkan kepentingan wanita dan gereja di tahun 2025.
Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM Pemuda Katolik Komda Sumut, Sapardi Duha, menyampaikan dukungan penuh kepada WKRI dan berharap agar organisasi ini terus menjaga solidaritas dan komitmen dalam menjalankan kegiatan sosial bagi gereja dan masyarakat.
Ketua Presidium WKRI DPD Sumatera Utara, Rosdiana Rosa Delima Situmorang, ST., MM., menekankan bahwa WKRI harus semakin siap, berani, dan aktif dalam memperjuangkan harkat serta martabat wanita.
Ia juga mengapresiasi dua tokoh wanita dari DPC Padre Pio dan DPC Mandala atas dedikasi mereka dalam memimpin cabang masing-masing dan melaksanakan Konferensi Cabang (Konfercab).
Syukuran Tahun Baru 2025 WKRI DPD Sumatera Utara bukan hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga momentum refleksi dan penguatan komitmen dalam pelayanan sosial dan pemberdayaan perempuan.
Dengan semangat Lahir Kembali Semakin Berarti, WKRI diharapkan semakin aktif dalam memperjuangkan kepentingan wanita dan semakin berperan dalam membangun kehidupan berkarakter bagi keluarga, gereja, dan bangsa.
Oleh : Parulian Tinambunan (Kontributor Medan)
Posting Komentar