Paus Fransiskus Kecam Deportasi Massal, Apa Pesannya untuk AS?
![]() |
Sumber foto dari Vatican News |
Katolik Terkini - Dalam surat resmi kepada para uskup di Amerika Serikat, Paus Fransiskus mengungkapkan dukungannya terhadap upaya para pemimpin Gereja dalam membela hak dan martabat para migran dan pengungsi.
Surat ini menyoroti pentingnya pendampingan pastoral bagi mereka yang mengalami pengungsian dan tekanan sosial akibat kebijakan imigrasi yang semakin ketat.
Dalam surat tersebut, Paus Fransiskus mengenang perjalanan Keluarga Kudus ke Mesir sebagai contoh bagaimana migrasi telah menjadi bagian dari sejarah umat manusia.
Ia menegaskan bahwa fenomena ini bukan hanya soal iman kepada Tuhan tetapi juga mencerminkan martabat manusia yang harus dihormati.
Paus juga mengacu pada konstitusi apostolik Paus Pius XII tentang Perawatan bagi Migran, yang menggambarkan Keluarga Kudus sebagai simbol bagi semua yang terpaksa meninggalkan tanah air mereka demi keselamatan dan kehidupan yang lebih baik.
“Kerja Anda dalam membela para migran berakar kuat dalam misi Kristus dan sejarah Gereja,” tulis Paus Fransiskus.
Kritik terhadap Kebijakan Deportasi Massal di AS
Paus Fransiskus mengungkapkan keprihatinannya terhadap kebijakan imigrasi terbaru di AS, terutama program deportasi massal yang mulai diberlakukan. Ia memuji usaha para uskup yang terus memperjuangkan hak asasi para migran dan menekankan bahwa kasih Kristiani menuntut pengakuan atas martabat semua orang, tanpa memandang status hukum mereka.
Sejak menjabat pada 20 Januari, Presiden Donald Trump telah menerbitkan berbagai kebijakan yang memperketat aturan imigrasi dan mempercepat deportasi migran tanpa dokumen. Dalam lebih dari 21 tindakan eksekutif, pemerintah AS mengubah sistem imigrasi, termasuk prosedur pemrosesan dan deportasi migran.
Meski mengakui kompleksitas kebijakan imigrasi AS, Paus Fransiskus mengingatkan bahwa ukuran keadilan sebuah masyarakat tergambar dalam cara mereka memperlakukan anggota yang paling rentan.
“Regulasi migrasi yang sah tidak boleh merusak martabat esensial manusia,” tulisnya.
Menolak Narasi yang Mengkriminalisasi Migran
Dalam suratnya, Paus juga mengapresiasi advokasi para uskup yang menolak narasi negatif yang mengkriminalisasi para migran. Ia menegaskan bahwa kebijakan imigrasi harus selaras dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia dan nilai-nilai moral Gereja.
“Tuhan akan memberi ganjaran berlimpah atas semua yang Anda lakukan demi perlindungan dan pembelaan terhadap mereka yang dianggap kurang berharga, kurang penting, atau kurang manusiawi,” tulisnya.
Memperkuat Solidaritas dan Belas Kasih
Menghadapi tantangan sosial dan politik, Paus Fransiskus mendorong para uskup untuk tetap teguh dalam misi mereka membela kaum lemah dan termarjinalkan. Ia meminta mereka untuk terus menumbuhkan solidaritas dan belas kasih di tengah masyarakat yang semakin terpolarisasi.
“Pelayanan pastoral Anda adalah suar harapan bagi banyak orang yang merasa ditinggalkan dan tersingkir,” ujarnya.
Paus menegaskan kembali bahwa Gereja harus menjadi teladan dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif dan adil.
“Melalui kesaksian Anda, umat diingatkan bahwa identitas Kristiani sejati diwujudkan dalam persaudaraan dan pembelaan yang teguh terhadap martabat manusia,” tambahnya.
Doa untuk Perlindungan dan Kedamaian
Paus Fransiskus mempercayakan para uskup dan para migran kepada perlindungan Bunda Maria dari Guadalupe. Ia berharap agar semua orang dapat saling menerima sebagai saudara dan saudari dalam pelukan kasih, demi mewujudkan masyarakat yang lebih bersaudara dan inklusif.
Dengan surat ini, Paus Fransiskus sekali lagi menegaskan komitmen Gereja dalam membela hak dan martabat para migran, mengingatkan dunia bahwa kasih dan belas kasih harus selalu menjadi landasan dalam menyikapi tantangan sosial yang ada.(AD)
Berita ini di sadur dari Vatican News
Posting Komentar