Mengerikan! Jutaan Warga Ukraina Berjuang Hidup di Tengah Perang dan Musim Dingin Ekstrem
![]() |
Sumber foto dari Vatican News |
Katolik Terkini - Tiga tahun sejak dimulainya perang di Ukraina, negara ini masih berada dalam kondisi kemanusiaan yang tragis. Jutaan warga, termasuk anak-anak dan perempuan, menghadapi kesulitan luar biasa dalam bertahan hidup.
Lebih dari 12,7 juta orang membutuhkan bantuan mendesak, sementara 6,8 juta pengungsi Ukraina telah melarikan diri ke negara-negara tetangga untuk mencari perlindungan yang lebih aman.
Jutaan Orang Terpaksa Mengungsi, Musim Dingin Perburuk Keadaan
Di dalam negeri, lebih dari 3,6 juta warga telah kehilangan tempat tinggal, terpaksa meninggalkan kehidupan mereka akibat konflik yang terus berlanjut. Musim dingin yang ekstrem dengan suhu mencapai -20°C memperburuk kondisi mereka, terlebih dengan hancurnya lebih dari 60% pasokan energi nasional. Akibatnya, banyak komunitas hidup tanpa pemanas, listrik, dan air bersih.
Serangan tanpa henti dari Rusia semakin menyulitkan organisasi kemanusiaan dalam menyalurkan bantuan ke daerah-daerah terdampak, di mana warga sangat membutuhkan makanan, pakaian, tempat tinggal, dan layanan medis.
Caritas dan ACN: Dukungan Berkelanjutan untuk Ukraina
Di tengah kondisi yang sulit, organisasi bantuan seperti Caritas dan Aid to the Church in Need (ACN) terus memberikan harapan bagi rakyat Ukraina. Sejak awal invasi Rusia pada 24 Februari 2022, Caritas Spes dan Caritas Ukraine telah memberikan bantuan medis, psikologis, dan sosial bagi kelompok paling rentan, termasuk anak-anak, lansia, perempuan, dan penyandang disabilitas.
Sementara itu, ACN telah mengalokasikan lebih dari €25 juta selama tiga tahun terakhir untuk berbagai proyek kemanusiaan dan pastoral di Ukraina.
Sejak invasi skala penuh, ACN telah mendanai hampir 1.000 inisiatif, termasuk €3,5 juta untuk mendukung para imam agar tetap dapat menjalankan tugas pastoral mereka di tengah perang.
Bantuan ACN untuk Kebutuhan Material, Spiritual, dan Pastoral
Dampak perang yang berkepanjangan telah mengubah fokus bantuan ACN dari sekadar bantuan darurat menjadi dukungan pastoral dan spiritual. Pada tahun 2024, ACN telah memberikan bantuan kepada 1.472 imam diosesan, 1.380 biarawati, 60 biarawan, 19 daikon, 768 seminaris untuk pendidikan dan pelatihan.
Selain itu, program “Liburan Bersama Tuhan” yang didukung ACN telah membantu 7.200 anak-anak dan remaja, memberikan mereka penguatan spiritual selama liburan sekolah.
Rekonstruksi dan Bantuan Transportasi
Di luar dukungan spiritual, ACN juga telah mendanai pembangunan empat pusat dukungan psiko-spiritual serta pembelian 58 kendaraan untuk keperluan pastoral dan kemanusiaan. Dua kendaraan di antaranya telah dialihfungsikan menjadi kapel keliling untuk memberikan layanan keagamaan di daerah konflik seperti Odessa-Simferopol dan Ukraina timur.
Bantuan rekonstruksi juga terus berlanjut, termasuk perbaikan biara di Lviv dan pemulihan menara gereja di Sudova Vyshnya yang rusak akibat serangan rudal.
Solidaritas Global: Harapan Bagi Ukraina
Uskup Maksym Ryabukha dari Eksarkat Donetsk mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada ACN dan para donaturnya, menyatakan bahwa tanpa bantuan mereka, Gereja di Ukraina mungkin tidak akan bertahan.
Uskup Stanislav Szyrokoradyuk dari Odessa juga menekankan betapa beratnya beban emosional yang ditanggung oleh para rohaniwan dalam menghadapi kematian dan kehancuran yang terjadi setiap hari.
Meskipun perang masih berlangsung, doa dan dukungan dari komunitas Kristen global terus memberikan harapan bagi rakyat Ukraina. Solidaritas internasional menjadi bukti bahwa mereka tidak berjuang sendirian dalam menghadapi krisis ini.
Dengan meningkatnya jumlah korban dan penderitaan yang tak berkesudahan, bantuan kemanusiaan dan dukungan spiritual sangat dibutuhkan oleh rakyat Ukraina. Organisasi seperti Caritas dan ACN terus berusaha memberikan harapan, meski tantangan semakin besar.
Peran komunitas global sangat penting dalam memastikan bahwa rakyat Ukraina tetap mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup di tengah perang yang masih berlangsung.(AD)
Sumber berita dari Vatican News
Posting Komentar