IKDKI Gelar Sarasehan dan Seminar: Meningkatkan Kualitas Dosen Katolik yang Mumpuni dan Melayani
Katolik Terkini - Ikatan Dosen Katolik Indonesia (IKDKI) menggelar sarasehan dan seminar bertajuk "Kasih yang Menyatukan, Mumpuni, dan Melayani" di Executive Lounge Gedung Utama Lt. 5, Universitas Tarumanagara, Jakarta pada Sabtu (15/2/2025).
Acara ini menghadirkan berbagai pakar dan akademisi dari seluruh Indonesia, dengan tujuan memperkuat peran dosen Katolik dalam pendidikan dan pelayanan masyarakat.
Meningkatkan Kualitas Dosen Katolik
Dalam acara ini, Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, yang juga merupakan Dewan Pakar IKDKI dan Rektor Universitas Pradipta, menegaskan pentingnya peningkatan kualitas diri bagi para dosen Katolik.
"Mau menjadi dosen Katolik yang mumpuni dan melayani berarti kesediaan untuk meningkatkan kualitas diri dan terlibat dalam aksi atau pelayanan nyata," ujar Prof. Eko Indrajit .
Ia juga menambahkan bahwa mendalami ilmu secara menyeluruh merupakan salah satu bukti nyata dari kualitas seorang dosen Katolik.
Hal ini diperkuat oleh Prof. Dr. drg. Tri Budi W. Rahardjo, Dewan Pakar IKDKI sekaligus Guru Besar Universitas Indonesia.
Menurutnya, seorang dosen Katolik harus memiliki kepekaan terhadap lingkungan sekitar serta terus mengembangkan diri demi memberikan kontribusi maksimal bagi pendidikan dan masyarakat.
Rangkaian Kegiatan Sarasehan dan Seminar
Acara ini terdiri dari dua sesi utama. Pada sesi pertama, talk show menghadirkan lima narasumber ternama, yaitu Mayjen TNI A. Purboyo, S.IP., M.Tr(Han) (Sahli Tk, III Kasad Bidang Intekmil dan Siber), Dr. Ir. Dedy Rochimat, M.M. (Pengusaha, Founder & CEO VIVERE Group), Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit (Dewan Pakar IKDKI / Rektor Universitas Pradipta), Prof. Dr. drg. Tri Budi W. Rahardjo (Dewan Pakar IKDKI / Guru Besar Universitas Indonesia)
Pada sesi kedua, seminar diisi oleh delapan panelis dari berbagai daerah. Mereka mempresentasikan hasil riset terkini yang relevan dengan tantangan pendidikan dan sosial di Indonesia.
Salah satu riset menarik dipaparkan oleh Dr. Finsensius Yuli Purnama, yang mengomparasi pola komunikasi politik antara mantan Presiden Joko Widodo dan Presiden Prabowo Subianto.
Sementara itu, Dr. Yulius Denny Prabowo membahas kondisi bahasa daerah di Indonesia, di mana dari 652 bahasa daerah yang ada, 200 terancam punah dan 11 telah punah.
Menurut Denny, penelitian seperti ini membutuhkan dukungan dalam bentuk dana, tenaga, dan kolaborasi. Ia mengajak anggota IKDKI untuk mencari sumber pendanaan demi mendukung riset berkelanjutan yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Peluncuran Koperasi IKDKI Maju Sejahtera (Kopisera)
Dalam acara ini, IKDKI juga meluncurkan koperasi bernama Koperasi IKDKI Maju Sejahtera (Kopisera) yang bertujuan untuk mendukung kesejahteraan dosen dan tenaga kependidikan Katolik.
Ketua Umum IKDKI, Prof. Dr. Ir. Agustinus Purna Irawan, M.T., M.M., I.P.U., ASEAN Eng., menyatakan bahwa koperasi ini adalah inovasi untuk mempererat kolaborasi antar dosen Katolik.
"Keuntungan dari koperasi ini nantinya 50 persen dikembalikan kepada anggota berupa Sisa Hasil Usaha, 25 persen untuk organisasi IKDKI, dan 25 persen lainnya untuk operasional koperasi," jelasnya.
Acara ini diakhiri dengan perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Uskup Keuskupan Maumere, Mgr. Ewaldus Martinus Sedu. Dalam homilinya, ia mengingatkan bahwa IKDKI bukan sekadar organisasi intelektual, tetapi juga harus berperan dalam realitas sosial dan pendidikan Katolik di Indonesia.
Dengan adanya acara ini, diharapkan dosen Katolik semakin termotivasi untuk meningkatkan kualitas diri, berkolaborasi dalam penelitian, dan berperan aktif dalam dunia pendidikan serta pelayanan masyarakat.(AD)
Posting Komentar