Gereja Katolik Australia Dapat Harapan Baru dengan 14 Orang Masuk Seminari, Apakah Ini Tanda Baik bagi Panggilan Imam?
![]() |
Dokumentasi dari The Catholic Weekly |
Katoik Terkini - Gereja Katolik di Australia merayakan kedatangan para seminaris terbesar dalam beberapa tahun terakhir dengan 14 pemuda yang memulai perjalanan panggilan mereka di Seminari Gembala Baik di Homebush.
Ini adalah angkatan pertama tahun yang terbesar yang diterima di seminari sejak 2017, meningkatkan jumlah total pria yang sedang mempersiapkan diri untuk menjadi imam di Australia menjadi 46 orang.
Meskipun jumlah seminaris yang baru masuk ini terlihat kecil, hal ini menjadi tanda yang penuh harapan bahwa kekurangan imam yang telah terjadi di negara ini dapat segera berbalik.
Dengan populasi Katolik sekitar 23% dari total penduduk Australia, negara ini berada dalam situasi yang mirip dengan banyak negara Barat lainnya, di mana jumlah panggilan menjadi mam menurun drastis dan para imam yang ada saat ini terpaksa bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan umat.
Kekurangan Imam di Australia: Data Statistik Terbaru
Pada tahun 1991, Australia memiliki sekitar 4.500 imam Katolik. Namun, data yang diperoleh dari Catholic Australia pada tahun 2021 menunjukkan penurunan yang signifikan, dengan jumlah imam di Australia hanya mencapai 2.900 orang. Dari jumlah tersebut, 1.834 imam adalah imam diosesan, sementara 1.066 lainnya berasal dari ordo religius.
Dengan populasi Katolik yang mencapai sekitar 5,3 juta orang di seluruh Australia, ini berarti terdapat sekitar satu imam diosesan untuk setiap 2.900 umat Katolik yang melayani di negara tersebut. Penurunan jumlah imam ini menjadi tantangan besar bagi Gereja Katolik di Australia yang harus mengatasi masalah kurangnya tenaga pastoral untuk melayani umat.
Misa Penyambutan para Seminaris Baru oleh Uskup Agung Anthony Fisher OP
Para seminaris baru ini disambut di seminari Homebush dalam sebuah Misa khusus yang dipimpin oleh Uskup Agung Anthony Fisher OP pada Rabu (29/01/2025). Misa ini juga dihadiri oleh keluarga dari para seminaris yang baru masuk.
Dalam homilinya, Uskup Agung Fisher mengutip perumpamaan tentang penabur, di mana beliau membandingkan para seminaris dengan petani yang menabur benih.
![]() |
Para seminaris baru disambut di seminari Homebush dalam sebuah Misa khusus ang dipimpin oleh Uskup Agung Anthony Fisher OP pada Rabu (29/01/2025) |
Menurut Uskup Agung Fisher, Tuhan memberikan Firman-Nya dan anugerah-Nya kepada semua orang, bahkan kepada mereka yang mungkin tidak menerimanya, sebagai simbol dari “kedermawanan ilahi.”
Beliau mengingatkan para seminaris bahwa mereka tidak akan selalu mengetahui apakah jerih payah mereka akan berbuah atau tidak, tetapi yang penting adalah untuk tetap percaya pada Tuhan dan perjalanan mereka dalam pewartaan Injil.
"Seperti halnya penabur, Anda tidak akan tahu sebelumnya apakah, dan bagaimana, dan kepada siapa jerih payah Anda akan berbuah," ujar Uskup Agung Fisher.
"Anda tidak bisa terfokus pada kondisi sempurna untuk pewartaan atau mencapai hasil yang sempurna. Anda harus mempercayakan diri kepada Tuhan dan proses yang ada di depan."
Peran Orang Tua dalam Persiapan Panggilan menjadi Imam
Rektor Seminari, Pastor Michael de Stoop, juga menyambut para seminaris baru ini dan mengungkapkan rasa terima kasih kepada orang tua mereka.
Pastor Michael mengakui bahwa meskipun seminari bertanggung jawab untuk mempersiapkan para seminaris untuk memasuki kehidupan pelayanan pastoral, orang tua mereka lah yang pertama kali menyiapkan anak-anak mereka untuk mendalami panggilan hidup mereka.
"Saya sangat menyadari betapa bermakna hal ini, terutama bagi mahasiswa tahun pertama saat mereka memulai awal yang baru ini," ujarnya.
"Saya juga sangat menyadari pengorbanan besar yang telah dilakukan untuk perkembangan anak Anda dalam pertumbuhannya dalam hidup dan betapa mendalamnya hal itu dalam apa yang kami anggap sebagai tujuan kami di sini sebagai pengajar."
Harapan untuk Masa Depan Gereja Katolik di Australia
Keberhasilan dalam menarik 14 seminaris baru ini membawa harapan positif bagi masa depan Gereja Katolik di Australia. Dengan semakin meningkatnya jumlah seminaris yang masuk, ada optimisme bahwa kekurangan imam yang telah berlangsung beberapa dekade akan segera mulai teratasi.
Ini juga menunjukkan bahwa panggilan untuk menjadi imam tetap relevan bagi banyak pemuda di Australia, yang diharapkan akan membantu memenuhi kebutuhan pastoral yang semakin mendesak.
Bagi Gereja Katolik di Australia, perjalanan panjang menuju pemulihan jumlah imam yang lebih baik dimulai dengan langkah kecil ini. Penerimaan para seminaris baru menjadi titik balik yang menggembirakan dan memberi harapan bagi komunitas Katolik di Australia.
Seminari Gembala Baik di Homebush, dengan kedatangan 14 seminaris baru, menunjukkan bahwa meskipun tantangan besar masih ada, ada harapan baru bagi Gereja Katolik di Australia untuk mengatasi kekurangan imam.
Melalui dukungan keluarga dan komitmen para seminaris untuk mengikuti panggilan hidup mereka, diharapkan kekurangan imam di Australia dapat segera berbalik.(AD)
Sumber berita disadur dari Aleteia.org
Posting Komentar