Pesparani II Sumsel 2025: Persiapan Dimulai, Targetkan Kebangkitan Seni Gerejani
Katolik Terkini - Lembaga Pembinaan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Sumatera Selatan menggelar Technichal Meeting dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan Pesparani II Sumsel yang dijadwalkan pada 5-7 September 2025.
Kegiatan ini berlangsung di SMA Kusuma Bangsa, Jln H Abdul Rozak, 8 Ilir, Palembang, dan pleno dilaksanakan di Aula Universitas MDP, Jln Rajawali, Palembang. Acara dimulai dengan Misa Kudus yang dipimpin oleh Uskup Agung Palembang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono.
Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, seperti Aloysius Harmadi (Pembimas Katolik Sumsel), Alek Kurniawan (owner Kusuma Bangsa dan Universitas MDP), Andreas OP (Ketua LP3KD Palembang), serta pengurus LP3KD kabupaten/kota se-Sumsel.
Dalam homilinya, Mgr. Yohanes Harun Yuwono menekankan pentingnya semangat dan pengharapan sebagai bagian dari tema Tahun Yubelium 2025, “Pengharapan yang Tidak Mengecewakan”.
“Kita diajak untuk menghidupi masa depan dengan gairah dan semangat, tanpa kehilangan pengharapan, apa pun situasinya,” ujarnya.
Pesparani II Sumsel diharapkan menjadi momentum pengharapan dan kebahagiaan bersama pendampingan Tuhan.
Tantangan dan Harapan Pesparani II Sumsel
Ketua LP3KD Sumsel, Dr. Hendro Setiawan, menyoroti bahwa Pesparani Katolik masih relatif baru dibandingkan ajang serupa, seperti MTQ Islam (ke-29), Pesparawi Kristen (ke-13), dan Utsawa Dharma Gita Hindu (ke-15).
“Pesparani baru memasuki edisi ke-3 secara nasional. Di Sumsel, LP3KD baru terbentuk tujuh tahun lalu, dan belum semua kabupaten/kota memiliki kepengurusan,” jelas Hendro.
Saat ini, LP3KD sudah terbentuk di lima wilayah: Palembang, OKU Timur, OKU, OKI, dan Banyuasin. Hendro berharap sebelum Pesparani II berlangsung, lebih banyak kabupaten/kota dapat membentuk kepengurusan LP3KD.
Rangkaian Lomba Pesparani II
Pesparani II Sumsel akan menghadirkan berbagai kompetisi seni liturgi dan rohani, seperti:
- Lomba Bertutur Kitab Suci
- Cerdas Cermat Rohani (Anak dan Remaja)
- Lomba Mazmur (Anak, Remaja, OMK, Dewasa)
- Paduan Suara (Anak, Remaja Gregorian, OMK Campuran, Dewasa Gregorian Pria/Wanita/Campuran, OMK Etnik)
Pada Pesparani III tingkat nasional sebelumnya, kontingen Sumsel berhasil meraih peringkat ke-5 dengan perolehan 10 medali emas dan 4 perak.
Visi Pesparani: Seni Budaya Gerejani untuk Persatuan
Pesparani tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana pembinaan iman dan kerja sama antarumat Katolik serta masyarakat luas. Dengan visi “Terwujudnya Seni Budaya Gerejani yang Hidup dalam Kehidupan Menggereja, Bermasyarakat, dan Bernegara,” Pesparani bertujuan memperkuat kesadaran beragama serta penghayatan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai Pancasila dan UUD 1945.
Pesparani II Sumsel diharapkan menjadi momentum penting dalam mempersatukan umat Katolik dan masyarakat melalui seni budaya gerejani yang penuh makna dan kebersamaan.(Daris Andreas)
Posting Komentar