Merayakan 40 Tahun Hidup Membiara: Kisah Inspiratif Frater Herman Yoseph BHK
Katolik Terkini - Uskup Agung Palembang yang diwakili oleh Vikaris Jendral (Vikjen) Keuskupan Agung Palembang, RD Yohanes Kristianto, memimpin misa syukuran memperingati 40 tahun hidup membiara Frater Maria Herman Yoseph BHK.
Misa tersebut dilaksanakan di Gereja Santo Yoseph Palembang pada Sabtu, 5 Oktober 2024, dan dihadiri oleh Suster, Bruder, Romo, Frater, serta keluarga besar dari SD Xaverius 2 Palembang, SMP Xaverius 1 Palembang, dan para tamu undangan.
Kongregasi Frater-frater Bunda Hati Kudus (BHK), di mana Frater Herman Yoseph menjadi anggotanya, merupakan sebuah tarekat religius Katolik untuk pria.
Didirikan di Utrecht, Belanda, pada 13 Agustus 1873 oleh Mgr. Andreas Ignatius Schaepman, kongregasi ini mengabdikan diri di bidang pendidikan dan pendampingan kaum muda.
Dalam kotbahnya, RD Yohanes Kristianto mengaitkan perjalanan 40 tahun Frater Herman Yoseph dengan perjalanan rohani bangsa Israel selama 40 tahun di padang gurun.
“Perjalanan 40 tahun adalah waktu yang panjang untuk merasakan pengalaman Allah yang setia, penuh belas kasih, dan selalu menyertai. Allah tidak pernah ingkar janji dan memuliakan orang yang setia kepada-Nya,” ungkap Vikjen.
Frater Herman foto bersama dengan Vikjen Keuskupan Agung Palembang dan para petugas liturgi |
Frater Herman Yoseph juga berbagi kisah panggilannya yang dimulai dari aksi panggilan di Lembata, Flores, pada tahun 1979. Dengan tekad kuat, ia menempuh perjalanan panjang hingga 30 kilometer untuk menghadiri acara tersebut.
Setelah kembali, ia menyampaikan keinginannya untuk menjadi seorang frater kepada keluarganya. Mamanya mendukung dengan satu pesan, “Terserah kamu, tapi jangan pulang.”
Frater Herman memulai pendidikan sebagai postulan dan novisiat pada tahun 1984, dan pada tahun 1995 ia mengikrarkan kaul kekal di Ende, Flores. Moto yang dipegang teguhnya adalah, “Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataan-Mu.”
Kehidupan membiaranya selama 40 tahun menjadi bukti akan kesetiaannya kepada panggilan Tuhan. Perayaan yang sama juga diadakan di Malang, Jawa Timur, pada 15 September 2024, bersama beberapa frater lainnya yang juga merayakan tahun-tahun pengabdian mereka dalam Kongregasi BHK.
Saat ini, Kongregasi Frater BHK memiliki komunitas di Indonesia, Belanda, dan Kenya. Di Indonesia, mereka hadir di berbagai wilayah, termasuk Jawa, Sumatera, NTT, dan Kalimantan, serta mengelola 22 sekolah di bawah Yayasan Mardi Wiyata.
Frater Herman Yoseph berharap, melalui doa dan dukungan komunitas, karya-karya mereka akan terus berkembang dan membawa berkat bagi banyak orang.(Andreas Daris)
Posting Komentar