Mengungkap Rahasia Eksorsisme Katolik dalam Film Kuasa Gelap
Oleh : Albertus Dino
Katolik Terkini - Sudahkah teman-teman menonton film Kuasa Gelap, yang mengisahkan tindakan pengusiran setan dalam tradisi Katolik? Menariknya, film ini adalah film horor pertama Indonesia yang yang diangkat dari kisah nyata pengusiran setan dalam tradisi Katolik.
Saya pun sangat penasaran dengan film ini dan rasa penasaran saya akhirnya terjawab setelah saya menonton film Kuasa Gelap secara langsung di bioskop. Film horor ini berlatar belakang ritual pengusiran setan atau eksorsisme versi Katolik di Indonesia, yang menjadi daya tarik tersendiri.
Disutradarai oleh Bobby Prasetyo dan diproduksi oleh Robert Ronny, Andi Boediman, Pandu Birantoro, dan Arvin Sutedja. Film ini menghadirkan sebuah kisah yang diangkat dari pengalaman nyata seorang pastor eksorsisme di Jawa Tengah.
Ceritanya berpusat pada dua tokoh utama, Romo Rendra (Lukman Sardi) dan Romo Thomas (Jerome Kurnia), yang harus menjalankan ritual eksorsisme untuk menyelamatkan Kayla (Lea Carachel) dari kerasukan setan.
Cerita dibuka dengan kecelakaan tragis yang dialami oleh keluarga Romo Thomas, di mana ibu dan adiknya meninggal di tempat kejadian. Peristiwa ini sangat mempengaruhi keputusan Romo Thomas, yang nyaris mengundurkan diri dari panggilannya sebagai imam. Namun, kerasukan setan yang dialami Kayla, muridnya di sekolah, membangkitkan kembali ingatan tentang keluarganya dan membawanya kembali pada panggilannya untuk melanjutkan tugas mulia ini.
Salah satu kekuatan film ini adalah penekanan pada kenyataan bahwa hanya 10 persen dari kasus kerasukan yang dilaporkan membutuhkan eksorsisme. Sebagian besar kasus sebenarnya terkait dengan masalah kesehatan mental, tetapi Kuasa Gelap berfokus pada salah satu dari sedikit kasus yang benar-benar memerlukan intervensi spiritual.
Di awal film, penonton disuguhi dengan kutipan dari Injil Matius 10:1 yang menegaskan kuasa Yesus yang diberikan kepada para murid-Nya untuk mengusir roh jahat. Kutipan ini menjadi landasan teologis bagi peran para imam, termasuk Romo Rendra dan Romo Thomas, dalam film ini.
Konflik utama dimulai ketika Kayla tidak menyetujui hubungan ibunya, Maya (Astrid Tiar), dengan pacar barunya setelah kematian ayahnya. Merasa tertekan, Kayla bersama temannya, Cilla (Freya JKT48), pergi ke kuburan ayahnya dan mencoba berkomunikasi dengannya menggunakan permainan jelangkung. Namun, alih-alih memanggil roh ayahnya, yang datang justru sosok iblis pendendam. Romo Thomas yang awalnya ingin mengundurkan diri, terpaksa kembali bertugas bersama Romo Rendra untuk menyelamatkan Kayla.
Adegan ritual eksorsisme dalam film ini digambarkan dengan intens, saat Romo Rendra dan Romo Thomas berhadapan dengan kekuatan iblis yang sangat kuat. Mereka harus berjuang keras karena keselamatan Kayla dipertaruhkan. Namun, berkat kuasa Tuhan yang lebih besar, serta doa yang dipanjatkan oleh para imam, iblis akhirnya berhasil diusir dari tubuh Kayla.
Film ini ditutup dengan kutipan Injil Yohanes 8:12 yang berbunyi, “Akulah terang dunia, barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”
Kutipan ini mempertegas kemenangan terang atas kegelapan, selaras dengan tema besar film ini. Di akhir film ini memberi isyarat akan adanya kelanjutan cerita, ketika Romo Rendra menelpon Romo Thomas untuk kembali bertugas dalam ritual pengusiran setan lainnya.
Saya pribadi sangat menantikan episode lanjutan dari Kuasa Gelap, mengingat film ini berhasil memadukan elemen horor dengan refleksi spiritual yang mendalam.
Film Kuasa Gelap tidak hanya menyuguhkan ketegangan, tetapi juga memperlihatkan sisi teologis dari eksorsisme dalam tradisi Katolik yang jarang diangkat ke layar lebar. Bagi para penggemar horor dengan latar belakang religius, film ini tentu memberikan pengalaman yang unik dan mendalam.
Posting Komentar