Kunjungan Sekjen Caritas Internationalis: Misi Kemanusiaan Gereja di Indonesia Dapat Pujian Dunia
Sekretaris Jenderal Caritas Internationalis, Alistair Dutton bersama Mgr. Aloysius Sudarso SCJ di Kantor Caritas Indonesia, Jakarta Timur pada Rabu (23/20/2024). Dok. dari Caritas Indonesia |
Katolik Terkini - Sekretaris Jenderal Caritas Internationalis, Alistair Dutton, tiba di Indonesia pada 23-25 Oktober 2024 dalam rangka kunjungan resmi ke Caritas Indonesia. Alistair disambut hangat oleh Ketua Badan Pengurus Yayasan Karina (Caritas Indonesia), Mgr. Aloysius Sudarso SCJ, di Kantor Caritas Indonesia di Jakarta Timur,Rabu (23/10/2024).
Kunjungan ini bertujuan untuk melihat dari dekat berbagai karya kemanusiaan yang telah dijalankan oleh Caritas Indonesia sebagai lembaga resmi Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang juga menjadi bagian dari jaringan Caritas Internationalis yang berpusat di Roma, Italia.
Caritas Internationalis, sebagai lembaga kemanusiaan resmi Gereja Katolik yang beroperasi di 162 negara, berperan dalam menyuarakan keadilan sosial dan memberikan bantuan kemanusiaan di seluruh dunia.
Kunjungan Alistair ke Indonesia tidak hanya menyoroti tantangan kompleks yang dihadapi negara dengan ribuan pulau dan beragam budaya ini, tetapi juga bertujuan untuk memperkuat sinergi antara Caritas Indonesia dengan Caritas Internationalis dalam berbagai isu global.
Caritas Indonesia: Karya Kemanusiaan di Tengah Keragaman
Dalam sambutannya, Alistair Dutton mengungkapkan kekagumannya terhadap karya besar yang dilakukan Caritas Indonesia di tengah negara yang sangat beragam ini. Ia menekankan pentingnya peran Caritas Indonesia dalam menyuarakan pandangan dan kisah-kisah terkait masyarakat adat, yang bisa menjadi pembelajaran berharga bagi negara lain dalam melakukan pendampingan terhadap komunitas serupa.
"Indonesia lebih besar dari Eropa, dan tantangan kemanusiaan di sini sangat kompleks," ujar Alistair.
"Suara dari Indonesia penting untuk didengar, terutama dalam konferensi internasional terkait masyarakat adat," ungkapnya lagi.
Peningkatan Kapasitas Caritas Keuskupan di Indonesia
Salah satu program unggulan yang dipaparkan oleh Direktur Caritas Indonesia, Romo Fredy Rante Taruk, adalah program pengentasan gizi buruk dan stunting di Keuskupan Weetebula, Sumba Barat Daya.
Program ini menyasar anak-anak gizi buruk dan melibatkan dukungan dari umat serta kerja sama dengan pemerintah dan fasilitas kesehatan setempat.
Selain itu, Program Penemanan Keuskupan yang sudah berjalan sejak tahun 2022 bertujuan untuk memperkuat kapasitas manajerial Caritas di 38 keuskupan di Indonesia.
Yohanes Baskoro, Manajer Program Penemanan Keuskupan Caritas Indonesia, menjelaskan bahwa program ini berhasil meningkatkan kemampuan manajerial beberapa Caritas Keuskupan, termasuk Caritas Sibolga, yang kini lebih terarah dalam menjalankan misinya berkat penyusunan strategic plan yang lebih baik.
Kesiapsiagaan Bencana dan Pendampingan Masyarakat Adat
Caritas Indonesia juga memperlihatkan kesiapsiagaan yang tinggi dalam menghadapi potensi kebencanaan di Indonesia melalui penyusunan SOP Tanggap Darurat di 17 keuskupan. SOP ini memastikan bahwa ketika bencana terjadi, setiap pemangku kepentingan di keuskupan sudah siap menjalankan peran masing-masing sehingga respons kebencanaan dapat dilakukan dengan cepat dan efektif.
Selain itu, dalam bidang integral ekologi, Caritas Indonesia aktif dalam pendampingan masyarakat suku Dayak Meratus di Kalimantan Selatan. Hal ini menunjukkan perhatian Caritas Indonesia pada isu-isu masyarakat adat, sejalan dengan pesan Paus Fransiskus dalam ensiklik Laudato Si’.
Program Kesehatan dan Nutrisi
Caritas Indonesia juga menjalankan program pemberian makanan bergizi di Keuskupan Weetebula untuk menangani masalah stunting dan gizi buruk. Donatus Akur, Manajer Program Caritas Indonesia, menyampaikan bahwa program ini melayani 373 anak, 373 ibu, dan 6 ibu hamil.
Usaha ini didukung oleh sumbangan umat dan kerja sama dengan pemerintah setempat. Selain itu, Caritas Indonesia juga membangun fasilitas sumber air bersih di wilayah Sumba Barat Daya untuk mendukung program kesehatan.
Pendampingan Pekerja Migran dan Korban TPPO
Dalam bidang pendampingan pekerja migran dan korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Caritas Indonesia bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Hukum dan HAM, dalam upaya advokasi dan pendampingan para korban.
Program ini merupakan salah satu bentuk perhatian Caritas terhadap isu-isu kemanusiaan yang mendesak.
Dukungan Paus Fransiskus dan Semangat Kerja Sama Persaudaraan
Alistair Dutton juga menekankan semangat dasar Caritas Internationalis yang dibangun di atas prinsip "fraternal cooperation" atau kerja sama dalam persaudaraan. Semangat ini menjadi landasan bagi seluruh jaringan Caritas di dunia untuk bekerja sama sebagai saudara dalam menjalankan misi kemanusiaan.
“Kami menjalankan kerja sama ini sebagai saudara,” ujar Alistair.
Ia juga menyampaikan bahwa Caritas Internationalis memiliki kedekatan dengan Paus Fransiskus, yang kerap memberikan audiensi kepada Caritas untuk mendiskusikan perkembangan karya kemanusiaan di seluruh dunia.
Kunjungan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Pada 24 Oktober 2024, Alistair juga mengunjungi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Kunjungan ini penting karena Caritas Indonesia telah menjalin kerja sama melalui MoU dengan BNPB untuk koordinasi dalam penanganan bencana.
Kedatangan Alistair memperkuat kerja sama tersebut, serta menegaskan pentingnya kolaborasi antara lembaga kemanusiaan global dan nasional dalam menangani bencana.
Kunjungan ke Kawasan Muara Angke dan Pertemuan dengan Kardinal Suharyo
Alistair Dutton juga dijadwalkan bertemu dengan Kardinal Ignatius Suharyo di Katedral Jakarta pada 25 Oktober 2024. Pertemuan ini menandai pentingnya kesatuan antara Gereja Katolik dan karya kemanusiaan di tengah masyarakat.
Selain itu, Alistair mengunjungi Kawasan Muara Angke, Jakarta Barat, untuk melihat langsung karya pendampingan sosial ekonomi yang dijalankan oleh Lembaga Daya Dharma (LDD) di bawah Keuskupan Agung Jakarta.
Kunjungan Alistair Dutton ke Indonesia merupakan momen penting dalam memperkuat hubungan antara Caritas Internationalis dan Caritas Indonesia. Dengan berbagai program kemanusiaan yang dijalankan, mulai dari kesehatan hingga pendampingan masyarakat adat, Caritas Indonesia telah membuktikan komitmennya dalam melayani masyarakat yang paling rentan.
Kunjungan ini juga menjadi kesempatan bagi Caritas Indonesia untuk menegaskan peranannya dalam jaringan Caritas global, sekaligus menjalin kerja sama yang lebih erat dengan berbagai pihak di dalam dan luar negeri.
Caritas Indonesia, sebagai bagian dari Gereja Katolik, terus berupaya untuk menjadi Kabar Gembira bagi mereka yang membutuhkan, membawa harapan dan bantuan bagi mereka yang paling miskin dan terpinggirkan di Indonesia.(AD)
Posting Komentar