Kisah Haru Pembangunan Gereja Paroki Kalvari: 33 Tahun Perjuangan yang Berbuah Manis
Katolik Terkini - Setelah 33 tahun penuh tantangan, Gereja Katolik Paroki Kalvari di Jakarta Timur akhirnya diresmikan melalui Misa Pentahbisan yang dipimpin oleh Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, Sabtu (14/9).
Perjuangan panjang umat Kalvari sejak 14 September 1991 ini mencapai puncaknya dengan diresmikannya gereja yang sudah lama dinantikan.
Pastor Kepala Paroki Kalvari, Romo Johan Ferdinand, atau yang akrab disapa Romo Fe, mengungkapkan kegembiraannya atas pencapaian ini.
"Ini adalah hal yang sangat menggembirakan penuh sukacita, merupakan puncak dari mimpi 33 tahun umat Kalvari," ujar Romo Fe usai misa, seperti dikutip dari Liputan6.com.
Proses pembangunan gereja ini terhambat oleh masalah perizinan selama bertahun-tahun. Romo Fe menjelaskan, akar permasalahan dimulai pada 25 Maret 1991 ketika Uskup Agung Jakarta saat itu, Mgr. Leo Sukoto, mengeluarkan dekret pembatalan pembentukan paroki karena Koefisien Dasar Bangunan (KDB) tidak mencukupi.
Tanah yang dibeli umat Kalvari saat itu diperuntukkan bagi gereja dan sekolah, namun pembangunan sekolah lebih dahulu dilakukan, sehingga KDB yang tersisa tidak cukup untuk mendirikan gereja.
Meski sempat muncul wacana memindahkan gereja ke lokasi lain, umat Kalvari tetap berjuang mempertahankan wilayah mereka. Berkat upaya tersebut, KDB berhasil ditingkatkan menjadi 40 persen.
Namun, perjuangan belum berhenti di situ. Wilayah yang seharusnya digunakan untuk gereja kembali habis dipakai untuk pembangunan sekolah, sehingga pengajuan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) untuk gereja gagal.
Selain itu, umat juga menghadapi berbagai gangguan dari kelompok masyarakat sekitar yang menentang pembangunan gereja.
Romo Fe mengakui bahwa tantangan terbesar selama 33 tahun perjalanan ini adalah masalah perizinan dan gangguan dari kelompok radikal.
"Namun, berkat dukungan tokoh agama, kelompok radikal tersebut tidak berani lagi mengganggu," jelasnya.
Misa Pentahbisan gereja ini diadakan secara meriah dengan konselebrasi yang dihadiri oleh 25 pastor. Peresmian ini menandai akhir dari perjuangan panjang umat Kalvari untuk memiliki tempat ibadah yang layak.
Dengan berakhirnya proses pembangunan yang panjang dan penuh tantangan, umat Katolik Paroki Kalvari kini bisa merasakan sukacita atas terwujudnya gereja yang telah lama mereka impikan.(AD)
Posting Komentar