Jonathan Roumie Mengungkap Bagaimana Memerankan Yesus Membawanya Lebih Dekat kepada Tuhan
Katolik Terkini - Jonathan Roumie, aktor yang dikenal karena perannya sebagai Yesus dalam serial "The Chosen," baru-baru ini berbagi tentang bagaimana pengalaman tersebut telah mengubah pandangannya tentang iman dan pelayanan.
Dilansir dari Church POP, dalam wawancara dengan Raymond Arroyo dari EWTN, Roumie mengungkapkan bahwa perannya sebagai Yesus telah memperdalam hubungannya dengan Tuhan dan membawa dia pada "penyerahan total."
Dalam wawancara tersebut, Arroyo menyelidiki perjalanan iman Roumie dan dampak peran Yesus terhadap kehidupan spiritualnya. Roumie menjelaskan bahwa devosi Kerahiman Ilahi memiliki peran penting dalam membentuk kariernya.
"Kerahiman Ilahi benar-benar mengubah karier saya," kata Roumie, merujuk pada film 2013 "Miracles of Faustina" yang merupakan pertama kalinya dia memerankan Yesus.
"Cerita dan hubungan saya dengan Kerahiman Ilahi yang membuat saya mendapatkan pekerjaan itu."
Selanjutnya, Roumie berbicara tentang tantangan dan keintiman yang dia rasakan saat memerankan Yesus dalam "The Chosen."
Mengingat nasihat dari Robert Powell, yang memerankan Yesus dalam drama 1977 "Jesus of Nazareth," Roumie mengakui kesulitan dalam menggambarkan sosok ilahi.
"Tidak ada dari kita yang tahu seperti apa rasanya menjadi ilahi," jelas Roumie.
"Saya membawa kemanusiaan saya yang paling mendalam ke dalam peran sebagai Yesus dan membiarkan Tuhan serta Roh Kudus menyortir aspek Ilahinya."
Roumie juga membagikan pengalamannya dalam syuting adegan-adegan penting seperti "Perjamuan Terakhir" dan "Taman Getsemani," yang dia anggap sebagai tantangan terbesar dalam kariernya.
Dia menggambarkan prosesnya sebagai "penyerahan total" kepada Tuhan, meminta bimbingan Ilahi untuk menghadapi momen-momen tersebut.
Di luar syuting, Roumie berbicara tentang keterlibatannya dalam Kongres Ekaristi 2024 yang berlangsung bersamaan dengan produksi "Perjamuan Terakhir."
"Ini menunjukkan akurasi dan keindahan dalam waktu Tuhan," ujarnya, menggambarkan bagaimana pengalamannya berbicara di hadapan 50.000 orang di Indianapolis memperkuat keyakinannya akan rencana Tuhan.(AD)
Posting Komentar