SMK Asisi Gandeng BNN untuk Sosialisasi Narkoba pada Siswa Baru
Katolik Terkini – Dalam rangkaian kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), SMK Asisi mengundang Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk memberikan sosialisasi tentang bahaya narkoba kepada siswa baru.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para siswa terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba.
Wenny Juanita, Penyuluhan Narkoba Ahli Muda dari Direktorat Advokasi BNN, menjelaskan bahwa hingga kini, sebanyak 1234 jenis narkoba baru (NPS) telah teridentifikasi di seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri, terdapat 167 jenis NPS yang beredar, dengan 19 di antaranya sudah diatur dalam regulasi dan 3 masih belum diregulasi.
Dalam pemaparannya, Wenny juga mengutip UU Narkotika No 35 tahun 2009 yang mendefinisikan narkoba sebagai zat atau obat yang berasal dari tanaman maupun bukan tanaman, baik sintetis maupun semi-sintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri, serta menimbulkan ketergantungan. Narkoba juga mengubah struktur dan cara kerja otak pada sistem saraf pusat sehingga mengganggu daya pikir, daya ingat, konsentrasi, persepsi, perasaan, dan perilaku.
Para siswa SMK Asisi mengikuti sosialisasi Narkoba dari BNN di aula sekolah Asisi (11/7/2024) |
"Reaksi dari narkoba pada setiap orang itu berbeda-beda. Ada yang menjadi semangat setelah memakai narkoba dan ada juga yang bawaannya mau tidur terus," jelas Wenny.
Ia juga menambahkan bahwa dalam kehidupan sehari-hari, narkoba masih dibutuhkan, terutama dalam bidang kesehatan yang berkaitan dengan kebutuhan medis.
Wenny menggarisbawahi bahwa faktor individu, ketersediaan barang, dan lingkungan menjadi faktor utama yang mempengaruhi penyalahgunaan narkoba.
"Tugas untuk mencegah narkoba itu bukan hanya BNN, melainkan semuanya, mulai dari lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah," tambahnya.
Penggunaan narkoba dapat mengakibatkan gangguan pada sistem saraf, termasuk stroke, serangan jantung, sulit tidur dan konsentrasi, mengantuk dan kelelahan, penurunan fungsi kognitif dan memori, serta mengubah fungsi saraf panca indra.
"Ketika kalian menggunakan narkoba, maka ada tiga efeknya, yaitu halusinogen, stimulan, dan depresan," jelas Wenny.
"Biasanya narkoba itu temanan dengan alkohol. Kalau menggunakan narkoba pasti di situ ada alkohol."
Wenny juga mengungkapkan bahwa penyalahgunaan narkoba tertinggi di Indonesia terjadi pada siswa tingkat SMA, khususnya di daerah DKI Jakarta. (AD)
Posting Komentar