Uskup Agung Semarang : Tiga Pilar Utama untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Katolik
Katolik Terkini - Pada tanggal 2 Mei 2024, bangsa Indonesia merayakan Hari Pendidikan Nasional ke-69 dengan tema inspiratif: "Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar".
Di saat yang sama, Keuskupan Agung Semarang meluncurkan hasil dari Sinode Pendidikan KAS dengan tema: "Berjalan Bersama untuk Misi Pendidikan KAS".
Peluncuran ini menandai akhir dari proses sinode yang melibatkan semua pihak selama satu tahun.
Mgr Robertus Rubiyatmoko, Uskup Agung Semarang, menyampaikan rasa syukurnya atas bimbingan Allah yang telah menyertai seluruh proses sinode. Dia juga mengapresiasi partisipasi umat dan panitia sinode yang telah bekerja keras untuk mewujudkan agenda besar keuskupan ini.
Sinode tersebut tidak hanya menghasilkan banyak data dan informasi tentang pendidikan Katolik di KAS, tetapi juga memberikan refleksi dan pemikiran yang berharga untuk meningkatkan kualitas misi pendidikan.
Uskup Agung menggarisbawahi bahwa kebangkitan transformatif dalam pendidikan Katolik adalah perubahan yang berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, digerakkan oleh kasih Allah. Ia menekankan pentingnya memberikan diri untuk melahirkan buah-buah kehidupan, sebagaimana Yesus sendiri mengajarkan kita.
Dalam konteks pembacaan dari Kisah Para Rasul, Uskup Agung menyoroti pentingnya keterbukaan terhadap semua bangsa, tanpa dibatasi oleh kesombongan atau pemisahan diri.
Hal ini tercermin dalam sikap bijaksana seperti yang ditunjukkan oleh Petrus. Dia menegaskan bahwa pendidikan sejati harus menghasilkan pribadi-pribadi yang memiliki semangat kasih yang sejati.
Dalam menghadapi tantangan zaman yang terus berubah, Uskup Agung mengajak umat Katolik di Keuskupan Agung Semarang, khususnya keluarga dan komunitas sekolah Katolik, untuk saling mendukung dalam transformasi pendidikan Katolik. Dia menyoroti tiga hal penting yang disoroti dalam hasil Sinode Pendidikan:
Pertama, pentingnya pertumbuhan disiplin sebagai karakter hidup yang harus ditekankan di semua sekolah Katolik.
Kedua, pentingnya kolaborasi antara sekolah, komunitas, dan keluarga untuk mendukung pendidikan dengan semangat kolegialitas dan solidaritas.
Ketiga, perlunya orangtua, guru, dan tenaga kependidikan terus belajar dan mengembangkan diri dalam terang nilai-nilai kristiani untuk memberikan contoh yang inspiratif bagi peserta didik.
Uskup Agung juga mengumumkan pelaksanaan Katekese Pendidikan di bulan Mei 2024, yang akan mendalami berbagai aspek pendidikan Katolik, mulai dari karakteristik anak-anak Generasi Z hingga peran paroki dalam mendukung sekolah Katolik.
Dia juga menekankan pentingnya menyelaraskan pendidikan Katolik dengan Kurikulum Nasional Merdeka yang baru disahkan oleh Pemerintah Republik Indonesia pada tahun 2024.
Semua upaya ini bertujuan untuk mewujudkan sabda Yesus agar kita "menghasilkan buah" dengan saling mengasihi satu sama lain.
Dengan kerjasama dan komitmen bersama, diharapkan cita-cita untuk mentransformasi pendidikan Katolik di Keuskupan Agung Semarang dapat terwujud dengan baik.(AD)
Posting Komentar