Doa Kegelisahan dan Pengorbanan: Pesan Mgr. Ignatius Suharyo di Pemberkatan Kapel Our Lady of Akita
Katolik Terkini - Dalam sebuah perayaan Misa Pemberkatan Kapel dan Taman Doa Our Lady of Akita di PIK2 pada Sabtu, 4 Mei 2024, Mgr. Ignatius Suharyo, mengajak umat untuk merenung tentang doa yang tidak lazim: doa untuk kegelisahan.
Menurutnya, doa ini bukan tentang kecemasan, melainkan tentang kesadaran akan selalu berupaya lebih baik dalam kebaikan.
"Doa untuk terus mohon merasa tidak cukup untuk berbuat baik," ungkapnya.
Beliau menjelaskan bahwa doa tersebut adalah doa dari hati seseorang yang selalu merasa kurang dalam berbuat baik, yang selalu merindukan petunjuk Tuhan untuk terus melakukan kebaikan tanpa merasa puas.
Dengan demikian, doa untuk merasa gelisah merupakan doa untuk terus mohon petunjuk agar bisa terus berbuat baik.
Selanjutnya, Mgr. Ignatius Suharyo mengajak umat untuk merenung tentang pesan yang terkandung dalam Kitab Nabi Yehezkiel, terutama tentang Bait Allah.
Beliau menyoroti kutipan indah dari kitab tersebut yang menggambarkan air yang mengalir dari Bait Allah di Yerusalem dan menyuburkan tanah yang dilewatinya.
Beliau mengajak umat untuk menjadi seperti air yang mengalir dari Bait Kudus, menyuburkan tanah yang tandus dan memberi kehidupan di mana pun mereka berada.
"Untuk menjadi air yang menyuburkan, memang kita rela kehilangan jati diri. Itulah kata lain dari pengorbanan," ujarnya.
Mgr. Ignatius Suharyo juga mengharapkan agar kebersamaan dalam perayaan tersebut membawa semua umat menjadi satu dalam semangat Bunda Maria dari Akita, menjadi berkat bagi sesama, dan dengan demikian, menjadikan hidup mereka sebagai pujian bagi Tuhan.
Pesan yang ingin disampaikan adalah bahwa umat yang beribadah di Bait Kudus diharapkan menjadi seperti air yang menyuburkan kehidupan di sekitarnya, menjadikan keberadaannya sebagai berkat bagi orang lain, di mana pun mereka berada.
Lebih lanjut, Mgr. Ignatius Suharyo menekankan bahwa untuk menjadi seperti air yang menyuburkan, seseorang harus rela mengorbankan dirinya, bahkan dalam hal-hal yang sederhana sehari-hari. Ia mengajak umat untuk menjadi berkat bagi sesama, sehingga kehidupan mereka menjadi pujian dan kemuliaan bagi Tuhan.
Dalam perayaan tersebut juga, Mgr. Ignatius Suharyo secara resmi menyatakan bahwa Kapel dan Taman Doa Our Lady of Akita telah diberkati dan siap digunakan oleh umat.
Dengan merenungkan doa kegelisahan dan makna Bait Allah, umat diajak untuk terus berupaya menjadi berkat bagi sesama dan memancarkan kemuliaan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. (AD)
Posting Komentar