107 Umat Katolik Tebet Terima Sakramen Krisma, Kardinal Suharyo: Roh Kudus Ubah Hidup dan Lahirkan Gereja
Katolik Terkini - Sebanyak 107 umat menerima Sakramen Krisma pada hari Pentekosta di Paroki Santo Fransiskus Asisi Tebet, Jakarta, pada Minggu (19/5/2024).
Penerimaan sakramen ini merupakan bagian dari pemenuhan inisiasi keanggotaan mereka dalam Gereja Katolik, setelah melalui proses pembelajaran dan pendampingan oleh para katekis.
Perayaan sakral ini dipimpin oleh Uskup Keuskupan Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo, yang didampingi oleh Pastor Barnabas Meriko OFMCap, Pastor Heronimus Papantro OFMCap, Pastor Lorenzo Helli OFMCap, dan Pastor Aloysius Anang FOMCap.
Dalam kata pembukanya, Kardinal Suharyo mengucapkan terima kasih kepada para katekis yang telah membina iman para calon penerima Krisma.
"Terima kasih kepada seluruh umat paroki, khususnya kepada para pembina yang dengan tekun telah menyiapkan dan membimbing para calon Krisma ini sampai pada kepenuhan inisiasi yang akan diterimakan hari ini. Saudara-saudari sekalian sungguh-sungguh telah terlibat dalam karya pembinaan iman gereja. Maka dengan senang hati, kami akan mengabulkan permohonan umat," ujar Kardinal Suharyo.
Lalu kemudian, dalam homilinya, Kardinal Suharyo mengajak umat untuk merefleksikan kedatangan Roh Kudus sebagai tanda lahirnya Gereja.
Beliau menekankan pentingnya peran Roh Kudus yang mengubah hidup para rasul, dari yang tadinya takut dan ragu-ragu menjadi pemberani dan saksi-saksi Kristus yang tangguh.
"Kedatangan Roh Kudus menandai lahirnya Gereja. Murid-murid yang menerima Roh Kudus menjadi saksi-saksi Kristus yang pemberani, bahkan dalam penderitaan. Penderitaan demi nama Yesus adalah privilege, bukan nasib buruk. Roh Kudus memimpin seluruh Gereja, sebagaimana diceritakan dalam Kisah Para Rasul," ungkap Kardinal Suharyo.
Margaretha, salah satu peserta yang menerima Sakramen Krisma, berbagi kisah perjalanannya dari seorang Muslim menjadi seorang Katolik. Ia menceritakan bagaimana keikutsertaannya dalam misa di Paroki Asisi membangkitkan kerinduan dan kedamaian yang dirasakannya, yang akhirnya membawanya ke dalam pangkuan Gereja Katolik.
"Awalnya saya ragu dengan ajaran agama asal saya, Lalu kemduian ketika saya mengikuti misa di Asisi, saya menemukan kedamaian yang saya rindukan. Lalu saya mengikuti katekumen selama enam bulan dan dibaptis pada malam Paskah, yang sangat spesial bagi saya. Sebulan kemudian, saya menerima Sakramen Krisma," ungkap Margaretha dengan penuh semangat.
Ibu Katarina Elmi Listiyaningrum, salah satu orang tua dari peserta, mengungkapkan kebahagiaannya melihat perkembangan iman anaknya setelah mengikuti proses pembinaan. Ia berharap anaknya dapat terus menunjukkan diri sebagai saksi Kristus dan melayani Gereja Katolik.
"Selama ini kami mendampingi proses pembinaan dan melihat kemandirian iman anak kami mulai tumbuh. Harapan kami, semoga anak-anak kami semakin bisa menunjukkan diri sebagai saksi Kristus dan melayani Gereja Katolik. Kami juga berharap ada yang terpanggil menjadi imam," ujar Ibu Katarina dengan penuh haru.
Perayaan Pentekosta di Paroki Santo Fransiskus Asisi Tebet menjadi momen berahmat yang memperkuat iman dan komitmen umat dalam menghidupi ajaran Kristus dan menjadi saksi kasih-Nya di dunia.(AD)
Posting Komentar