Pengukuhan Pengurus Yayasan Rumah Sakit Charitas: Menjawab Tuntutan Regulasi Kesehatan Global
Katolik Terkini - Yayasan Rumah Sakit Charitas dan Yayasan Abdi Karya Charitas merayakan pengukuhan pengurus masa bakti 2024-2029 dalam sebuah Perayaan Ekaristi yang berlangsung di Ballroom Asisi Charitas Hospital, Palembang pada Rabu (6/3/2024).
Acara tersebut dipimpin oleh Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Palembang, Romo Yohanes Kristianto, bersama dengan sejumlah rohaniwan, termasuk Uskup Emeritus Mgr Aloysius Sudarso,SCJ, Romo Kusmaryanto,SCJ, Romo Suwanto,SCJ, dan Romo Jimmy. Lebih dari seratus orang jajaran direksi, pengurus, karyawan, serta tamu undangan lainnya turut hadir dalam acara tersebut.
Acara pengukuhan ini juga melibatkan penandatanganan kerjasama (MOU) dengan Yayasan Santo Lukas Ambon Maluku, yang membawahi tiga Rumah Sakit. Sr. M. Patricia, F.Ch, Ketua Pembina Yayasan, menjelaskan bahwa regulasi terkait dengan pendirian yayasan baru ini muncul berdasarkan undang-undang nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit.
Rumah sakit swasta, menurut undang-undang tersebut, harus memiliki bentuk badan hukum dan hanya fokus pada kegiatan perumahsakitan. Oleh karena itu, klinik-klinik di bawah Yayasan (Rumah Sakit) Charitas yang mengelola kegiatan operasional diharuskan memiliki badan hukum sendiri.
Sejarah dan Peran Kongregasi Suster-suster Santo Fransiskus Charitas (F.Ch)
Pada tanggal 9 Juli 1926, lima suster dari Kongregasi Suster Santo Fransiskus Charitas Roosendaal tiba di Pelabuhan Boom Baru, Palembang. Kelima suster tersebut, Sr. M Raymunda Hermans, Sr. M Willhelmina Blesgraaf, Sr. M Caecilia Luyten, Sr. M Alacoque van der Linden, dan Sr. M Chatarina Koning, menjadi perintis dalam mendirikan karya rumah sakit Charitas di Palembang.
Seiring berjalannya waktu, karya ini berkembang menjadi 9 cabang rumah sakit dan 3 klinik yang dikelola oleh Yayasan Rumah Sakit Charitas dan Yayasan Abdi Karya Charitas.
Yayasan ini, sebagai badan hukum, mengelola karya kesehatan milik Keuskupan Agung Palembang dan Kongregasi Suster-suster Santo Fransiskus Charitas (FCh).
Didirikan sebagai respons terhadap tuntutan regulasi kesehatan global, Yayasan Abdi Karya Charitas muncul setelah adanya peraturan nomor 44 tahun 2009 yang mengharuskan rumah sakit swasta hanya fokus pada perumahsakitan. Oleh karena itu, klinik-klinik di bawah naungan Charitas Hospital membentuk yayasan sendiri.
Pengurus dan Harapan Mgr Aloysius Sudarso
Pengurus Yayasan Rumah Sakit Charitas dan Yayasan Abdi Karya Charitas untuk masa bakti 2024-2029 telah diumumkan sesuai dengan Surat Keputusan SK: 04/Pembina yayasan/ RS Charitas/III/2024. Sr. M. Henrika,F.Ch menjabat sebagai Ketua Pengurus, Sr.M. Isodora,F.Ch sebagai Sekretaris, dan Sr.M.Albertin,F.Ch sebagai Bendahara.
Mgr Aloysius Sudarso, dalam homilinya, berharap agar para pengurus yang baru dilantik melayani dengan iman yang komunikatif, andal, sinergis, inovatif, dan hangat. Ia juga menekankan pentingnya pelayanan yang setia, bertanggung jawab, dan rendah hati.
Mgr Sudarso mengingatkan para pengurus untuk dapat berkontribusi secara profesional, rajin, stabil, setia, dan berorientasi yang detil.
“Gereja harus hadir dalam masalah-masalah kemanusiaan, maka Rumah Sakit Charitas ini sebagai ungkapan gereja menanggapi mereka terutama yang sakit menderita dan mengeluh datang kepada kita. Sebagai pemimpin pada zaman ini harus mampu melayani menghadapi generasi-generasi yang berbeda dalam pelayanan, yang penting kita bisa menjadi jembatan dan menyelami setiap generasi dapat melayani kesehatan di rumah sakit ini,” ungkap Mgr Sudarso.
Sr. M. Henrika, F.Ch, dalam sambutannya, menginginkan agar karya pelayanan di bawah Yayasan Rumah Sakit Charitas dilimpahkan oleh Allah dalam pesona kasih, dilakukan dengan penuh keramah-tamahan, kasih sayang, tanpa merasa tinggi dari siapapun, dan menyeluruh.
Kerjasama dengan Yayasan Santo Lukas Ambon
Romo Jemmy Balubun,MSC dari Keuskupan Amboina mewakili Yayasan Santo Lukas Ambon menegaskan akan kerjasama dengan Rumah Sakit Charitas Palembang. Dengan moto pelayanan kasih yang komunikatif, andal, semangat, inovatif, dan hangat, melayani harus dilakukan dengan kerendahan hati memberi pelayanan kepada siapapun.
"Kasih Tuhan hadir melalui kita yang terlibat di dalamnya. Kerendahan hati, kesetiaan luar biasa melaksanakan tugas yang luar biasa. Terlebih pelayanan dan kerjasama tentang pendampingan manejemen, organisasi dengan Yayasan Santo Lukas Ambon Maluku yang membawahi tiga Rumah Sakit," ungkap Romo Jemmy Balubun,MSC.
Kerjasama ini mencerminkan semangat kolaboratif antara Yayasan Rumah Sakit Charitas dan Yayasan Santo Lukas Ambon dalam melayani kesehatan dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Dengan pengurus yang baru dilantik dan kerjasama yang kuat, diharapkan Yayasan ini dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif dalam dunia kesehatan.(AD)
Oleh Kontributor Palembang, Andreas Daris
Posting Komentar