Mengapa Cinta dalam Pernikahan Katolik Lebih dari Sekadar Perasaan: Pengorbanan sebagai Kunci Kebahagiaan Sejati
Katolik Terkini - Dalam episode terbaru "The Catholic Gentleman," John Heinen, Sam Guzman, dan Devin Schadt memaparkan esensi dari "cinta sejati" dalam konteks iman Katolik.
Diskusi ini mengungkapkan bahwa cinta sejati bukanlah sekadar perasaan sesaat, melainkan suatu keputusan yang yang membutuhkan pengorbanan, khususnya dalam pernikahan Katolik.
Berbeda dengan gambaran cinta dalam budaya populer, cinta sejati dalam pernikahan Katolik melibatkan pemilihan pasangan hidup, terutama di saat-saat sulit.
Menurut John, cinta melibatkan pengorbanan, rasa sakit, penderitaan, dan kembali mengkomitmenkan diri pada janji pernikahan itu. Ini adalah perjalanan yang sulit, dan menurutnya, sengaja diatur demikian.
Masyarakat umumnya menggambarkan cinta sebagai pencarian tanpa akhir akan kebahagiaan, dengan kepuasan pribadi sebagai tujuan utama. Namun, pandangan dangkal ini tidak mencapai cinta mendalam dan penuh pengorbanan yang diajarkan oleh Gereja Katolik.
Cinta pengorbanan dalam pernikahan Katolik melampaui hal-hal yang sepele dan membentuk persatuan yang lebih dalam antara suami dan istri.
John menegaskan bahwa cinta sejati adalah tindakan kehendak, bukan hanya perasaan. Janji pernikahan, sebagai bentuk tindakan kehendak ini, memiliki makna yang sangat dalam dan penting.
Sebagai umat Katolik, kita diundang untuk meniru kasih Kristus bagi Gereja. Dalam sakramen pernikahan, janji bukan sekadar kata-kata, melainkan janji seumur hidup yang mencerminkan kesetiaan, pengorbanan, dan cinta tanpa syarat Kristus. Ini merupakan inti dari setiap pernikahan.
Dalam budaya yang cenderung menghindari tantangan, John, Sam, dan Devin mendorong kita untuk melihat keindahan sejati cinta yang telah dirancang oleh Tuhan.
Mereka mengajak untuk memahami bahwa pernikahan sejati bukanlah tentang kebahagiaan romantis yang semu, tetapi lebih pada kedalaman dan kekayaan cinta yang tumbuh melalui pengorbanan dan kesetiaan.
Dalam dunia yang seringkali ingin menghindar dari segala sesuatu yang menantang, ajaran Katolik tentang cinta dianggap sebagai panggilan untuk mencapai sesuatu yang lebih besar dan bermakna.
Ini adalah sebuah undangan untuk memahami bahwa cinta sejati dalam pernikahan memerlukan dedikasi, kesetiaan, dan pengorbanan, yang pada akhirnya membawa kedalaman dan kebahagiaan yang sejati.(AD)
Posting Komentar