Delapan Putra Terbaik Fransiskan Resmi Menjadi Imam dan Diakon, Mgr. Adrianus Sunarko Sampaikan Pesan Menyentuh
Katolik Terkini - Suasana penuh sukacita dan haru mewarnai Gereja St. Paskalis pada Selasa (12/3/2024).
Delapan putra terbaik Ordo Fransiskan (OFM), Provinsi St. Michael Malaikat Agung, telah resmi ditahbiskan menjadi imam dan diakon dalam sebuah upacara khidmat yang dipimpin oleh Mgr. Adrianus Sunarko, Uskup Keuskupan Pangkalpinang dan didampingi oleh Provinsial OFM Indonesia, Pater Mikhael Peruhe OFM, Vikaris Provinsi Pater Daniel Klau Nahak OFM, Direktur Dapur Penginjilan dan Spiritualitas Fransiskan Pater Agustinus Laurentius Nggame OFM, Prokurator Provinsi Pater Sebastianus Gaguk OFM dan Pater Thomas Ferry OFM
Dalam homilinya, Mgr. Adrianus Sunarko OFM memberikan nasihat-nasihat yang menginspirasi tentang kepemimpinan gereja. Beliau menekankan pentingnya menjadi pemimpin yang mendengarkan, tidak mudah menghakimi, memaafkan, murah hati, rendah hati, menjadi pelayan, dan tidak terlalu terpaku pada birokrasi yang berlebihan.
Uskup Keuskupan Pangkalpinang ini juga menyoroti harapan gereja Sinodal terhadap pemimpin yang ramah, welcoming embracing, dan mampu merangkul mereka yang tersisihkan.
Mgr. Sunarko OFM mengaitkan nasihatnya dengan naskah sinode bulan Oktober yang lalu atau hasil sementara dari sinode kali lalu yang akan diakhiri Oktober 2024, di mana pemimpin gereja diharapkan memiliki sifat-sifat yang sejalan dengan ajaran Gereja.
Beliau mengungkapkan kesamaan nada harapan antara nasihat Sinode dan ajaran yang dipegang oleh imam-imam yang baru akan ditahbiskan.
Dalam refleksinya, Uskup Adrianus Sunarko OFM menceritakan kisah Nabi Yeremia dan pengalaman Simon Petrus. Yeremia merasa tidak pantas karena keterbatasan manusiawinya, tetapi Tuhan memperkuatnya dan menaruh perkataan-Nya dalam mulutnya.
Sementara itu, Petrus dan rekan-rekannya yang sebelumnya gagal mengikuti Yesus, mendapatkan panggilan baru setelah kebangkitan.
"Kedinaan dalam tradisi Fransiskan bukanlah sifat tambahan, melainkan pengalaman mendasar yang melandasi sifat-sifat kepemimpinan. Pengalaman bahwa kita pernah diterima apa adanya, dimaafkan, dan ditolong, menjadi dasar untuk menjadi pemimpin yang sejati," ungkap mantan Provinsial OFM Indonesia (2009–2017) lagi.
Di akhi homilinya, Mgr. Adrianus Sunarko OFM mengutip nasihat Paus Fransiskus kepada para imam, bahwa hubungan personal yang otentik dengan Kristus sangat penting agar seorang imam dapat menjadi gembala yang berbela rasa dan terlibat dengan umatnya.
"Dia memberi nasihat demikian 'para imam tidak dapat hidup tanpa suatu relasi yang vital, personal, otentik dan solid dengan Kristus. Tanpa itu seorang imam akan menjadi birokrat atau pekerja sewaan atau fungsionaris klerikal, sebaliknya kalau imam mempunyai relasi yang vital dan personal dengan Kristus, dia akan menjadi gembala yang berbela rasa terlibat dan senantiasa tersedia untuk umatnya'." ungkap Uskup keuskupan Pangkalpinang ini.
Para imam yang telah ditahbiskan adalah Sdr. Guido Ganggus, OFM; Sdr. Rolansius Lantur, OFM; Sdr. Yohanes Wahyu Presetyo, OFM; dan Sdr. Wilfridus Papin, OFM.
Sementara itu, diakon yang telah ditahbiskan adalah Sdr. Urbanus Tangi, OFM; Sdr. Januarius Martin Stau, OFM; Sdr. Theofanus Arito, OFM; dan Sdr. Apolinaris Pierer Nana, OFM.
Tahbisan ini diharapkan akan membawa berkah dan keberlimpahan bagi Persaudaran Fransiskan serta umat yang dilayani oleh para imam dan diakon ini. Semoga mereka dapat menjadi gembala yang berbela rasa, terlibat, dan senantiasa tersedia untuk umatnya.(AD)
Posting Komentar