Mengatasi Ketakutan dan Menguatkan Tekad Selama Masa Prapaskah: Inspirasi dari Pengalaman Umat Katolik di Ukraina
Katolik Terkini - Masa Prapaskah bukan hanya sekadar tantangan rohani untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, tetapi juga merupakan panggilan untuk merenung tentang keputusan dan tekad kita.
Sayangnya, semangat awal seringkali memudar, dan keputusan untuk berlatih menahan diri bisa terlupakan, terutama di tengah masa pertobatan di masa prapaskah ini.
Namun, ketika kita merenungkan pengalaman orang-orang di dunia ini yang tidak memiliki pilihan lain selain berpuasa dan berdoa, seperti keluarga di Gaza yang hidup dalam ketakutan akibat serangan bom, mungkin kita dapat menemukan inspirasi untuk menguatkan tekad kita.
Sebagai contoh, rakyat Ukraina telah menunjukkan ketahanan spiritual yang luar biasa selama lebih dari 10 tahun, menghadapi ancaman agresi asing, terutama selama eskalasi serangan pada Februari 2022.
Gereja Katolik di Ukraina, dipimpin oleh Patriark Sviatoslav Shevchuk, telah memberikan dukungan moral melalui spiritualitas yang mendalam.
Dalam wawancara bulan ini, mengutip aleteia.org, Patriark Sviatoslav Shevchuk menyoroti peran doa sebagai kekuatan sejati. Doa, baginya, bukanlah sekadar rangkaian kata-kata atau ritual, tetapi merupakan kekuatan yang muncul dari persekutuan dengan Tuhan.
Bagi mereka yang hidup dalam kesulitan dan bahaya kematian, doa bukanlah kata-kata kosong; itu adalah kekuatan yang mengubah dan menghadirkan persekutuan yang nyata dengan Tuhan.
Gereja di Ukraina, dalam merespons dampak perang, terlibat dalam pelayanan pastoral di tengah kesedihan dan duka. Ketika kata-kata tidak mencukupi bagi mereka yang berduka, kehadiran dan doa menjadi cara utama untuk membawa kenyamanan.
Patriark Sviatoslav mengingatkan bahwa dalam memberikan penghiburan kepada orang lain, doa adalah kunci utama. Doa bukan hanya simbol atau ritual, tetapi merupakan kekuatan yang melintasi hati dan membawa perubahan pada realitas di sekitarnya.
Dalam konteks ancaman terhadap Kyiv, doa menjadi sumber kekuatan bagi penduduk yang menghadapi ketakutan dan ancaman nyata. Patriark Sviatoslav Shevchuk memberikan kesaksian bahwa merespons ancaman dengan semangat doa memberikan peluang lebih baik untuk bertahan melalui pengalaman sulit.
Ketakutan dapat menghancurkan seseorang, tetapi doa dapat mengubah ketakutan menjadi energi khusus yang memungkinkan seseorang untuk bertahan.
Tantangan kita mungkin tidak sebanding dengan kehidupan di bawah ancaman musuh, tetapi kita semua menghadapi ketakutan dalam berbagai bentuk.
Selama masa prapaskah, saat kita berusaha menahan diri, mari kita bersatu dalam doa dengan mereka di seluruh dunia yang menghadapi ancaman jiwa yang nyata. Melalui persekutuan dengan Tuhan, kita dapat mengatasi ketakutan kita dan menemukan kekuatan yang sejati dalam doa.(AD)
Posting Komentar