Kardinal Parolin Bicara Soal Kematian Navalny: 'Masih Terlalu Dini untuk Menilai'
Sumber foto dari Vatican News |
Katolik Terkini - Berita tragis mengenai kematian Alexei Navalny, aktivis Rusia dan kritikus utama Presiden Vladimir Putin, telah menciptakan gelombang duka di seluruh dunia.
Pada Jumat malam, 16 Februari, Kardinal Sekretaris Negara Pietro Parolin, seperti dilansir dari Vatican News, menyampaikan pernyataan kekecewaan dan kesedihan di sela-sela Misa yang dipimpinnya di Gereja Gesù di Roma, yang juga digunakan untuk merayakan ulang tahun ke-106 Restorasi Negara Lithuania.
Navalny, yang berusia 47 tahun, dinyatakan meninggal dunia di koloni pemasyarakatan Arktik IK-3 tempat dia ditahan sejak 2021. Aktivis ini menjalani hukuman 19 tahun atas tuduhan yang kontroversial.
Kematian Navalny memicu reaksi keras dari berbagai kalangan internasional, dengan banyak pihak menyuarakan keprihatinan terkait kondisi hak asasi manusia di Rusia.
Kardinal Parolin, ketika diwawancarai di luar gereja, menyatakan kekagetan dan kesedihan mendalam, menggambarkan peristiwa tersebut sebagai "mengagetkan" dan "mengisi kita dengan duka."
Pada pertanyaan apakah kematian Navalny akan memengaruhi posisi Takhta Suci terhadap Rusia, Kardinal Parolin menanggapi dengan berhati-hati, menyatakan bahwa "masih terlalu dini untuk mengatakan hal-hal seperti itu... Kami baru saja mengetahuinya."
Kematian Navalny, yang dianggap sebagai simbol perlawanan terhadap rezim di Rusia, semakin menyoroti ketegangan politik dan isu hak asasi manusia di negara tersebut.
Komunitas internasional sekarang menantikan perkembangan lebih lanjut sehubungan dengan penyelidikan kematian Navalny dan dampaknya terhadap hubungan diplomatik.(AD)
Posting Komentar