Perayaan Hari Misioner Anak dan Remaja Sedunia di Keuskupan Agung Palembang: "Anak-anak Misionaris, Jadilah Pembawa Damai!"
Katolik Terkini - Pada setiap tahunnya, Serikat Kepausan merayakan Hari Misioner Anak dan Remaja Sedunia dengan tujuan utama memperkenalkan nilai-nilai 2D2K (Doa, Derma, Kurban, Kesaksian) kepada anak-anak dan remaja.
Tahun ini, perayaan ulang tahun yang ke-181 Sekami dirayakan dengan penuh semangat di seluruh keuskupan se-Indonesia, termasuk di Keuskupan Agung Palembang yang pusatnya berada di Gereja Santo Yoseph.
Mgr Yohanes Harun Yuwono, Uskup Keuskupan Agung Palembang, memimpin perayaan yang melibatkan Romo Sigit SCJ (Dirdios KKI KaPal) dan RD Agung serta RD Gono Pratowo (Pastor Paroki St.Yoseph Palembang).
Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Dekanat, di mana peserta diajak untuk berteman, berpartisipasi, dan menjadi berkat bagi siapa pun yang mereka temui setiap harinya.
Romo Sigit SCJ, dalam pengantar kegiatan Hari Misioner Anak Sedunia pada tanggal 7 Januari 2024, menjelaskan bahwa Gereja Katolik merayakan Epiphany atau Hari Raya Penampakan Tuhan. Pada kesempatan yang sama, gereja-gereja di seluruh dunia merayakan Hari Anak Misi Sedunia ke-181.
Tema unik yang dipilih untuk Hari Anak Misi Sedunia 2024 adalah "Anak-anak Misionaris, Jadilah Pembawa Damai!" Peserta diundang untuk mendorong anak-anak dan remaja tumbuh menjadi bintang misionaris yang berteman dengan semua orang, berpartisipasi dalam kegiatan amal, dan membangun perdamaian di mana pun mereka berada.
Mgr Yohanes Harun Yuwono, dalam kotbahnya, menyatakan bahwa keluarga adalah gereja kecil, dan setiap manusia diciptakan oleh Allah menurut gambar dan rupa-Nya. Dia mengajak semua orang untuk mendukung satu sama lain sebagai teman, memulihkan citra sesama, dan membimbing anak-anak dan remaja untuk menjadi duta misionaris.
Anak Sekami Keusukpan Agung Palembang dalam Perayaan Hari Misioner Anak dan Remaja Sedunia di Keuskupan Agung Palembang |
Dalam misi menjadi duta misionaris, anak-anak diajak untuk membantu teman yang kesusahan dengan kasih sayang, menjadikan moto Sekami sebagai panduan, "Anak menolong anak." Mereka juga didorong untuk melakukan 2D2K yang telah diajarkan oleh Yesus sebagai bentuk nyata dari menjadi berkat bagi semua orang.
Mgr Harun berharap agar anak-anak Sekami dapat menjadi duta missioner dengan menjadi yang terbaik diantara yang baik, mewujudkan sikap lewat bersahabat, terlibat, dan menjadi berkat. Menjadi bintang missioner berarti berani dan bersedia meneladani ajaran Yesus, terutama dalam nilai-nilai 2D2K.
Selain itu, ada harapan agar anak-anak tumbuh dalam iman, lebih peka terhadap gerakan Roh Kudus, dan menjadi berkat bagi teman-teman mereka yang kurang beruntung serta kurang mendapatkan perhatian dan hak-hak mereka sebagai anak-anak.
Perayaan ini menegaskan pentingnya mendukung satu sama lain sebagai komunitas Katolik dalam misi membawa damai dan kasih sayang kepada dunia. (Andreas Daris)
Posting Komentar