Lil Nas X Menuai Protes Kristen dengan Lagu 'J Christ' yang Menghina Yesus dan Alkitab
Katolik Terkini - Selebriti Hollywood terus menuai kontroversi dengan penggunaan platform mereka untuk merendahkan dan mencela Tuhan, mengejutkan dan mengecewakan umat Kristen di seluruh dunia.
Beberapa nama terkenal seperti Demi Lovato, Beyoncé, Madonna, dan Sam Smith, bersama dengan rapper Lil Nas X, telah memanfaatkan kesempatan ini untuk menghina Tuhan, Santa Perawan Maria, dan Kekristenan secara umum.
Lil Nas X, yang sebelumnya menuai kontroversi dengan "Satan Shoes" pada tahun 2021, baru-baru ini merilis single kontroversialnya yang berjudul "J Christ" pada 12 Januari.
Dalam video dan lagu tersebut, Lil Nas X memparodikan Yesus dengan pakaian provokatif, memegang rosario, dan menyalib dirinya sendiri, mencemooh Yesus, Alkitab, Doa Rosario, dan agama Katolik.
Reaksi keras pun bermunculan dari umat Kristen, yang merasa tersinggung dan mendistorsi nilai-nilai keagamaan yang dijunjung tinggi.
Pastor Dan Reehil dari Keuskupan Nashville memberikan tanggapannya terhadap tindakan Lil Nas X dan pola penghinaan di Hollywood dalam sebuah wawancara eksklusif dengan ChurchPOP.
"Mengapa selebriti terus memilih menyerang Kekristenan dalam karya dan seni mereka?" tanya Pastor Reehil.
Dia menyatakan bahwa beberapa mungkin tahu, sementara yang lain mungkin tidak menyadari bahwa mencela Tuhan dapat sangat menyinggung-Nya.
Pastor Reehil menyerukan doa untuk pertobatan para seniman ini, mengutip kata-kata Yesus di kayu salib: "Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."
Meskipun Pastor Reehil memahami adanya kebebasan berekspresi, dia menegaskan bahwa kita memiliki kebebasan untuk memilih kebaikan atau kejahatan.
Dia mengingatkan umat Kristen dengan kata-kata Tuhan kepada Musa dan orang Yahudi, yang menyerukan untuk memilih hidup agar dapat mencintai Allah dan hidup dengan taat kepada-Nya.
"Tetapi pada akhirnya, kita dapat memilih kematian atas nama kebebasan berekspresi, dan ketika kita melakukannya, kita memilih neraka. Neraka adalah pilihan," ungkap Pastor Reehil.
Dia mengakhiri pernyataannya dengan memberi peringatan bahwa memilih hidup menjauh dari Tuhan, mencemooh-Nya, dan menolak-Nya secara sengaja adalah memilih neraka, dengan konsekuensi yang dapat dirasakan di kehidupan berikutnya.
Pastor Reehil mengingatkan semua orang untuk memilih dengan bijaksana dalam menghayati hidupnya yang singkat ini agar hidupnya bermakna dan beoleh mendapatkan keselamatan di akhir hidupnya.(AD)
Posting Komentar