Laporan Terbaru: Lebih dari 365 Juta Orang Kristen Mengalami Persekusi di Seluruh Dunia
Katolik Terkini - Pada tanggal 17 Januari, World Watch List yang diterbitkan oleh Open Doors mengungkapkan bahwa lebih dari 365 juta orang Kristen, atau satu dari tujuh orang di dunia, menghadapi tingkat persekusi yang tinggi terhadap iman mereka saat ini.
Laporan ini merupakan yang terbaru dari organisasi advokasi internasional yang mendukung umat Kristen dan gereja yang mengalami persekusi di seluruh dunia.
Menurut laporan tersebut, antara Oktober 2022 dan September 2023, jumlah orang Kristen yang menghadapi persekusi mencapai tingkat tertinggi dalam lebih dari tiga puluh tahun pemantauan oleh Open Doors.
Laporan ini juga mencatat bahwa serangan terhadap gereja dan properti Kristen meningkat secara signifikan pada tahun 2023, dengan lebih banyak umat Kristen menghadapi serangan kekerasan.
13 Negara dengan Tingkat Persekusi "Ekstrem"
Laporan World Watch List mencantumkan lima puluh negara paling berbahaya bagi umat Kristen. Pada tahun 2023, jumlah negara yang mencatat tingkat persekusi "ekstrem" meningkat dari 11 menjadi 13 sejak laporan sebelumnya.
Tindakan tersebut melibatkan berbagai bentuk, mulai dari pembunuhan, serangan, penyiksaan, hingga pelecehan dan diskriminasi di berbagai aspek kehidupan, seperti tempat kerja, akses ke layanan kesehatan, pendidikan, dan tempat ibadah.
Tingkat Persekusi Berdasarkan Wilayah
Pada tahun 2023, tingkat persekusi tertinggi tercatat di Asia, di mana dua dari lima orang Kristen mengalami persekusi, dan di Afrika, di mana satu dari lima orang Kristen mengalami hal serupa. Amerika Latin juga mencatat tingkat persekusi, dengan satu dari enam orang Kristen menghadapi tantangan.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Korea Utara menduduki posisi paling tidak ramah bagi umat Kristen di dunia. Di negara ini, umat Kristen tidak memiliki kebebasan beribadah, dan jika ditemukan berpraktik agama mereka, menghadapi ancaman kamp kerja atau bahkan kematian.
Pada tahun 2023, Korea Utara memperkuat perbatasannya dengan Republik Rakyat Tiongkok, membuatnya lebih sulit bagi umat Kristen untuk melarikan diri.
Selain Korea Utara, negara-negara seperti Yaman, Pakistan, Iran, dan Afghanistan tetap berada di sepuluh besar negara di mana umat Kristen paling banyak dianiaya. Pakistan bahkan menempati posisi kedua secara global setelah Nigeria dalam kekerasan anti-Kristen.
Nigeria Tetap Paling Berbahaya
Nigeria tetap menjadi tempat paling berbahaya bagi umat Kristen. Meskipun terjadi sedikit penurunan selama pemilihan presiden tahun 2023, kekerasan terhadap umat Kristen di Nigeria masih signifikan.
Peningkatan serangan terhadap gereja, sekolah, rumah sakit, dan pemakaman yang dikelola oleh umat Kristen terjadi, meningkat tujuh kali lipat. India, Cina, Nikaragua, dan Etiopia juga mencatat peningkatan serangan pada tahun 2023.
Pengungsian Akibat Konflik
Stabilitas yang terganggu akibat perang atau ekstremisme membuat lebih dari 295.000 umat Kristen mengungsi pada tahun 2023, lebih dari dua kali lipat total tahun 2022.
Di sebagian besar negara Afrika Sub-Sahara yang paling berbahaya bagi umat Kristen, sekitar 3 persen dari semua umat Kristen mengungsi.
Berita Baik dari Mali dan India
Terdapat juga berita baik yang dicatat oleh Open Doors. Di Mali, pada Juni 2023, konstitusi baru diadopsi yang secara tegas mengakui minoritas non-Muslim, termasuk umat Kristen.
Di India, undang-undang anti-konversi ditarik kembali di negara bagian Karnataka setelah Partai Kongres memenangkan pemilihan penting di negara bagian tersebut, mengakhiri ketegangan terkait kebebasan beragama.(AD)
Posting Komentar