Tokoh Agama Bersatu untuk Indonesia Damai dalam Menyongsong Pemilu 2024
Katolik Terikini - Beberapa tokoh agama yang tergabung dalam Forum Peduli Indonesia Damai melakukan pertemuan penting di Gedung Karya Pastoral Keuskupan Agung Jakarta pada Selasa (06/11/2023).
Mereka mewakili agama Buddha, Hindu, Islam, Katolik, Konghucu, dan Protestan, serta aliran kepercayaan Spiritual Nusantara.
Pertemuan ini dipimpin oleh Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Marsyudi Syuhud, bersama tokoh agama lainnya, termasuk Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo; Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pendeta Gomar Gultom; dan lainnya.
Mereka menandatangani dan membacakan "Seruan Indonesia Damai," sebuah himbauan untuk menjaga persatuan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) tahun depan.
Seruan Indonesia Damai untuk Masyarakat dan Pemangku Kepentingan
Forum Peduli Indonesia Damai mengajak seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan bangsa untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
Mereka menegaskan pentingnya mengutamakan kepentingan nasional dan menyerukan kepatuhan terhadap Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan konsensus nasional berdasarkan UUD 1945.
Selain itu, forum ini menekankan perlunya penyelenggaraan pemilu yang tepat waktu, aman, damai, jujur, adil, bebas, rahasia, transparan, dan bermartabat. Mereka menuntut netralitas penyelenggara pemilu, lembaga negara, dan desa/kelurahan.
Pemangku Kepentingan Bergerak Bersama untuk Stabilitas Nasional
Tokoh agama ini menggarisbawahi pentingnya menjaga dan mencapai stabilitas nasional, politik, dan keamanan. Mereka mengecam upaya saling adu domba, penyebaran berita bohong, serta aktivitas dan skenario konflik sosial dan politik yang dapat mengancam keamanan nasional.
Forum ini juga mendorong upaya untuk melaksanakan rekonsiliasi nasional dan memulihkan hubungan antara para pemimpin nasional, agama, dan politik. Mereka mengajak seluruh warga negara untuk berdoa dan mengerahkan kekuatan spiritual demi keamanan nasional dan negara.
Trias Politika dan Tantangan Moralitas Sosial
Kardinal Ignatius Suharyo menyoroti Trias Politika, menekankan kehidupan demokrasi yang beretika. Ia menyatakan keprihatinan terhadap korupsi di lembaga eksekutif, yudikatif, dan legislatif.
Forum ini menekankan pentingnya moralitas sosial dan tanggung jawab sosial di setiap institusi, termasuk negara, pasar, dan warga negara.
Harapan untuk Pemilu 2024
Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia, Philip K. Widjaja, mengungkapkan harapannya untuk pemilihan yang berkualitas, mencerminkan nilai-nilai demokrasi seperti keadilan, kejujuran, transparansi, dan kesetaraan. Ia juga menekankan persatuan dan persaudaraan di tengah perbedaan.
Dengan semangat persatuan dan keinginan bersama untuk menjalani pemilu dengan aman dan damai, tokoh agama ini yakin Indonesia akan meraih kedamaian pada pemilu 2024. (Daris)
Posting Komentar