Pertumbuhan Gereja Katolik di China: 83 Anggota Baru Dibaptis di Shanghai di Tengah Represi Pemerintah
Uskup Joseph Shen Bin, meski menghadapi berbagai kendala, memberikan sakramen inisiasi kepada para jemaat baru tersebut, menandai momen bersejarah bagi komunitas Katolik di China.
Uskup Shen Bin, yang pada April 2023 dipindahkan sebagai uskup Shanghai oleh pemerintah Komunis tanpa persetujuan Takhta Suci, menekankan pentingnya "Pemenuhan Perintah Kasih yang ditunjukkan oleh Kristus" dalam khotbahnya.
Ia menyatakan bahwa pengakuan kepemimpinan Kristus dalam iman adalah cara paling efektif menuju keselamatan.
Meskipun menghadapi tantangan dari pemerintah, Gereja Katolik di China terus bersatu dalam iman. Pada Hari Raya Kristus Raja, lebih dari 2.000 umat berkumpul untuk memperbarui janji pembaptisan mereka, bersama dengan 83 orang yang baru saja menerima sakramen baptis.
Tindakan represi oleh otoritas China terus menjadi kenyataan bagi umat Katolik di negara tersebut. Di Beijing, umat paroki Bunda Karmel merayakan partisipasi dalam kegiatan paroki dengan menerima sertifikat dan hadiah dari pastor paroki mereka.
Di tengah tekanan, pastor paroki Beijing, Pei Dong, menyampaikan keinginannya agar umat mempelajari Doa Bapa Kami, menggambarkannya sebagai "doa yang sangat baik dan harta berharga Gereja."
Meskipun menghadapi pembatasan yang signifikan dalam penghayaran iman mereka, umat Katolik di China terus menyatukan komunitas mereka melalui inisiatif pastoral.
Di Beijing, katekumen menerima salinan Doa Bapa Kami dari kepala kursus katekismus, Pastor Pei Dong, yang mengajak semua orang untuk memahami dan menghargai nilai doa tersebut.
Gereja Katolik di China, yang menduduki peringkat ke-16 dalam Daftar Pantau Dunia 2023 Open Doors tentang penganiayaan terhadap umat Kristen, terus bersinar di tengah tantangan.
Meskipun gereja-gereja mungkin ditutup atau dihancurkan, semangat dan kebersamaan umat Katolik terus berkembang, menciptakan cerita inspiratif di tengah perjalanan mereka yang penuh rintangan.
Posting Komentar