Matthew Schwab, Pemuda Gagah dengan Sindrom Down, Berlutut untuk Melamar Pacarnya di Depan Umum
Katolik Terkini - Ada sesuatu yang sangat indah dan menginspirasi tentang lamaran pernikahan, terutama ketika dilakukan dengan penuh kepercayaan, cinta, dan keyakinan pada masa depan.
Suatu momen yang menghangatkan hati terjadi baru-baru ini saat Matthew Schwab, seorang pembicara motivasi berusia 26 tahun dengan sindrom Down, membuat lamaran tak terlupakan kepada pacarnya, Lucia, yang berusia 27 tahun, selama konferensi GiGi yang mereka hadiri.
Dalam suasana yang penuh semangat dan antusiasme, Matthew menggunakan kesempatan foto bersama kelompok dan pasangan untuk membuat momen lamarannya menjadi sangat spesial.
Dengan kata-katanya yang tulus, ia menyatakan bahwa Lucia adalah wanita "cantik, baik, dan ramah," dan dengan senyumannya, ia menambahkan bahwa Lucia selalu membuatnya tertawa dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Meskipun menyadari bahwa perjalanan mereka mungkin membutuhkan waktu lebih lama dan dihadapkan pada tantangan yang lebih besar dibandingkan dengan banyak pasangan lainnya, Matthew tidak gentar.
Dengan gagah berani, dia berlutut dan menawarkan cincin kepada kekasihnya, menggambarkan bahwa meskipun ada rintangan, cinta mereka akan terus berkembang.
Reaksi Lucia terhadap lamaran tersebut sangat menyenangkan dan penuh kebahagiaan, menciptakan momen yang tak terlupakan untuk keduanya. Video lamaran ini pun menjadi viral di media sosial, menarik perhatian banyak orang dan mendapat dukungan besar dari komunitas online.
Video : Matthew Schwab, Pembicara Motivasi Berusia 26 Tahun, Melamar Pacarnya dengan Keberanian dan Kasih Sayang dalam acara GIGI |
Salah satu komentar dari pengguna media sosial menekankan keistimewaan pasangan ini:
"Mereka memiliki 'ekstra' yang dibutuhkan dunia ini! Selamat."
Sebuah komentar lainnya mengingatkan kita tentang makna mendalam di balik kata-kata Matthew:
"Dia berkata 'akankah kamu memberiku kehormatan "terbesar"' yang berarti dalam pikirannya tidak ada kehormatan yang lebih besar daripada menjadi suaminya... Saya terkesan."
Dengan kasih sayang dan keberanian mereka, pasangan ini tidak hanya mendapatkan dukungan dari masyarakat luas, tetapi juga menginspirasi banyak orang dengan menunjukkan kemampuan sejati mereka yang neurodivergen kepada dunia.
Posting Komentar