Dirjen Bimas Katolik Ajak Wartawan Jadi Pelopor Moderasi Beragama
Katolik Terkini - Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik menggelar Kegiatan Orientasi Pelopor Penguatan Moderasi Beragama di Hotel Borobudur, Jakarta, yang berlangsung dari 5-8 Desember 2023, dengan melibatkan wartawan Katolik dan pimpinan penerbit Katolik dari seluruh Indonesia. Acara ini diresmikan oleh Dr Aloma Sarumaha, MA, M.Si, Direktur Urusan Agama Katolik Dirjen Bimas Katolik Kementerian RI.
Sebanyak 50 peserta yang terdiri dari wartawan dan pimpinan penerbit Katolik turut serta dalam orientasi ini. Materi disampaikan oleh tokoh-tokoh berpengaruh seperti Drs Suparman, SE, M.Si, Dirjen Bimas Katolik, Dr Aloma Sarumaha, MA, M.Si, Direktur Agama Katolik, Lukman Hakim Saifudin (mantan Menteri Agama RI), dan Tim Pokja Moderasi Beragama Kementerian Agama Republik Indonesia.
Moderasi Beragama menjadi fokus utama dalam upaya membangun kerukunan umat beragama di Nusantara. Kementerian Agama, melalui Pusat Kerukunan Umat Beragama, mengorganisir kegiatan ini untuk menginternalisasikan nilai-nilai moderasi beragama.
Hal ini diharapkan dapat memperkuat komitmen kebangsaan, terutama dalam penerimaan Pancasila sebagai ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi, dan NKRI sebagai pilihan bentuk negara Indonesia.
Dalam sambutan, Dirjen Bimas Katolik mendorong peserta, yang merupakan wartawan dan pimpinan penerbit Katolik, untuk bersama-sama menjaga stabilitas kerukunan hidup umat beragama, terutama menghadapi tahun politik.
Moderasi beragama dianggap sebagai pemikiran baru yang merupakan bagian dari tujuh program prioritas Kementerian Agama untuk menjaga Indonesia tetap moderat, toleran, damai, rukun, dan berdaulat.
Konsep kunci moderasi beragama yang disampaikan mencakup adil, berimbang, menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, menjaga kemaslahatan dan ketertiban umum, mentaati kesepakatan bersama dan taat konstitusi, komitmen kebangsaan, toleransi, anti-kekerasan, dan penerimaan terhadap tradisi.
Kesepakatan bersama dianggap sebagai dasar kerukunan di antara umat beragama, meskipun agama mereka berbeda.
"Melalui kegiatan ini, saya berharap peserta dapat menjadi pelopor dalam penguatan Moderasi Beragama, sehingga semakin banyak masyarakat yang paham dalam bersikap, berperilaku, dan beragama tanpa mengesampingkan perbedaan yang ada," ungkap Dirjen Bimas Katolik.
Wartawan, sebagai garda terdepan dalam menyampaikan informasi, diingatkan untuk menulis berita yang menyejukkan. Gereja dan pemerintah bersama-sama berusaha membangun praktik beragama yang sejuk, mengayomi bangsa Indonesia yang majemuk.
Peran media, terutama wartawan Katolik, dianggap penting dalam menyaring berita yang benar dan kredibel untuk menciptakan pemahaman yang lebih baik di tengah masyarakat.(Daris)
Posting Komentar