Setelah Proses Pendidikan Delapan Bulan, 17 Katekumen Resmi Dibaptis pada Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam di Gereja Paroki Asisi
Katolik Terkini - Bertepatan dengan Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam, sebanyak 17 katekumen sudah secara resmi dibaptis dan diterima sebagai anggota baru dalam Gereja Katolik dalam perayaan syukur yang dipimpin oleh Pastor Aloysius Anong, OFMCap, di Gereja Paroki Santo Fransiskus Assisi, Tebet pada Minggu (26/11/2023).
Proses pendidikan yang dilalui oleh para katekumen ini berlangsung selama 8 bulan, dimulai dari bulan April hingga November.
Selama proses ini, mereka mendapat dukungan dan pendampingan secara khusus dari Ibu Yustina Suhartini sebagai koordinator pewartaan paroki St. Fransiskus Asisi, bersama dengan John Fischer Dois, Ari Saeno, dan Benedictus Triya Wasana (alm).
Pastor Aloysius Anong, dalam kata pengantar pada perayaan tersebut, menyampaikan rasa syukur kepada para katekumen yang dengan penuh dedikasi telah memilih untuk menjadi bagian dari Gereja Katolik.
"Semoga Kristus yang menjadi Raja yang kita kenang pada hari ini, sungguh meraja di dalam hati mereka dan bagi kita yang hadir," ucap Pastor Aloysius.
Dalam homilinya, Pastor Aloysius menjelaskan makna dari penerimaan sakramen baptisan.
"Ada 17 orang yang akan diterima dalam Gereja Katolik. Mereka akan dibaptis. Dalam tatanan sebuah keluarga besar, ada namanya inisiasi yang artinya penerimaan secara sah dan itu sudah melalui proses yang sangat panjang," ungkapnya lagi.
Pastor Aloysius juga membagikan kisah inspiratif dari seorang saudara dari Papua yang, setelah melewati proses inisiasi yang panjang, memilih menjadi imam. Dia mengingatkan para katekumen bahwa menjadi anggota Gereja Katolik bukanlah keputusan ringan, melainkan suatu komitmen untuk mengikuti jejak Kristus.
"Ketika kalian masuk Gereja Katolik, Anda diharapkan sama seperti yang Yesus katakan, menerima orang lain seperti diri Anda sendiri. Ketika Anda mau dibaptis artinya mau mengatakan aku di dalam Dia, dan Dia di dalam aku," ungkap Pastor Aloysius.
Dalam penutup homilinya, Pastor Aloysius mengingatkan seluruh umat yang hadir bahwa memang menjadi seorang Katolik bukanlah perkara mudah, namun dengan membawa salib bersama Kristus, setiap tantangan dapat diatasi.
"Maka tidak gampang memang menjadi Katolik. Harus banyak hal yang dijalani dan juga harus memikul salib setiap hari. Salib itu setiap hari semakin bertambah beratnya, kalau kita pikulnya sendiri. Namun, kalau kita pikulnya bersama Kristus, yakinlah salib itu, sebesar apapun, dia akan terlewati dan bisa kita pikul," ujar Pastor Aloysius.
Perayaan ini memberikan inspirasi dan semangat baru bagi seluruh umat Katolik untuk menjalani kehidupan iman dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab, sebagai bentuk pengabdian kepada Tuhan dan sesama.
Posting Komentar