Pergulatan Diakon Engelbertus Menerima Tahbisan Imam di Tengah Duka Kehilangan Sang Bunda
Katolik Terkini - Hari ini, Kamis (30/11/2023), merupakan hari yang penuh makna bagi Diakon Engelbertus Nahak dan tiga temannya yang menerima tahbisan imamat di Aula Santo Dominikus-Emaus Pastoral Center, Atambua.
Upacara sakral tersebut dipimpin oleh Uskup Atambua Mgr. Dominikus Saku, namun, peristiwa ini tidak terlepas dari bayang-bayang duka yang melingkupi Diakon Engel.
Berbeda dengan rekan-rekannya, Diakon Engel harus menghadapi momen penting ini tanpa kehadiran orangtuanya.
Dalam sebuah pemandangan yang tak biasa, dua imam senior mendampinginya, menggantikan posisi yang seharusnya diisi oleh orangtuanya yang baru kemarin ketika gladi resik meletakkan tangan di atas kepalanya sebagai tanda restu untuk perjalanan imamatnya.
Namun, kegembiraan Diakon Engel terasa terhenti seiring berita yang menyayat hati. Ibunda tercintanya, Regelinda Hoar, telah meninggal dunia akibat kecelakaan sepulang dari kegiatan gladik resik pada Rabu (29/11/2023).
Kepergian sang bunda meninggalkan kekosongan mendalam dalam hati Diakon Engel.
Meskipun terpukul oleh duka yang mendalam, Diakon Engel menegaskan kesiapannya untuk menerima sakramen imamat. Meski mimpi untuk berbagi momen bahagia tersebut dengan ibunya pupus, dia tetap yakin bahwa keputusannya untuk ditahbiskan adalah langkah yang tepat.
Suasana sukacita yang berubah menjadi dukacita tidak menghalangi langkah tegar Diakon Engel menuju altar Tuhan.
Motto imamatnya, "Siapakah sesamaku manusia?" (Luk.10:29), menjadi pendorong dan kekuatan bagi Diakon Engel dalam menghadapi tantangan hidupnya.
Meskipun kehilangan ibu tercintanya, dia berkomitmen untuk mencintai dan melayani sesama manusia dengan segenap hati, sejalan dengan ajaran Yesus tentang hukum kasih.
Hari ini, Diakon Engel melangkah dengan tegar sebagai seorang imam, memandang ke depan dengan harapan dan tanggung jawab baru. Doa kita menyertai langkah-langkahnya, agar ia tetap setia menjaga sakramen imamatnya hingga akhir hayat, dan semoga ibunya diterima di sisi Tuhan.
Mari kita bergandengan tangan dalam doa untuk Romo Engel, bahwa setiap pelayanannya menjadi berkat bagi sesama manusia, seperti yang dikehendaki oleh motto imamat yang dipilihnya.
Posting Komentar