Kisah Samuel McPeak: Calon Pastor dan Perwira Militer, Panggilan Rohani yang Mengubah Hidup
Katolik Terkini - Samuel McPeak, seorang calon pastor Katolik yang juga seorang perwira militer di Angkatan Darat Amerika Serikat, berbagi kisah inspiratifnya tentang panggilannya untuk melayani Tuhan dan negaranya.
McPeak, yang lahir dari keluarga militer, telah menghadapi tantangan dan pengalaman yang unik dalam perjalanan rohaninya.
Dibesarkan oleh dua pahlawan militer Amerika Serikat di Fort Lee, Virginia, McPeak mengakui bahwa cinta pada negara sudah tertanam dalam dirinya sejak usia dini.
Meskipun awalnya bermimpi untuk mengikuti jejak kakeknya dan menjadi perwira logistik di Angkatan Darat, panggilan rohaninya menjadi semakin jelas saat ia memasuki Akademi Militer West Point pada tahun 2016.
McPeak, setelah setahun setengah pelatihan di West Point, merasa panggilan yang kuat untuk menjadi seorang imam. Meskipun awalnya menunda panggilannya untuk mengejar karir militer, ia menyadari bahwa Tuhan memiliki rencana lain untuk hidupnya.
"Saat berada di West Point, saya merasa panggilan untuk menjadi imam semakin kuat. Tuhan memiliki rencana lain untuk saya selain lulus dari Akademi," kata McPeak, mengutip Church POP.
Pergi melawan arus, McPeak mengundurkan diri dari West Point dan mendaftar di Catholic University of America di bawah Keuskupan Richmond, Virginia, untuk sepenuhnya mengejar panggilannya.
Setelah lulus dan diangkat sebagai Letnan Dua di Angkatan Darat AS, ia saat ini belajar di Theological College dan bertugas di Reservasi Angkatan Darat sebagai Calon Pastor resmi.
McPeak menggambarkan pengalaman uniknya sebagai seorang calon pastor dan perwira militer. Ia tidak hanya menghadapi tantangan dalam menyeimbangkan moralitas agama dengan moralitas militer, tetapi juga mendapati dirinya menjadi penghubung antara rohaniah dan dunia militer.
"Saya berharap dapat melihat diri saya sebagai alat rahmat Tuhan dengan cara yang paling sederhana; untuk menunjukkan kebaikan hati, dan kesiapan untuk berbicara. Itu sangat bermanfaat," ungkap McPeak.
Dalam pengabdiannya, McPeak membantu di Arlington National Cemetery, mengajar kelas konfirmasi, dan mendukung pelayan altar di Gereja Katolik Santo Ambrosius di Annandale, Virginia.
Sebagai calon pastor, ia memiliki rencana untuk melibatkan diri dalam tugas-tugas pastoral seperti konseling, memberikan dukungan keagamaan bagi prajurit, dan memberikan saran moral kepada komandan.
"Saya berharap dapat melihat diri saya sebagai alat rahmat Tuhan dengan cara yang paling sederhana; untuk menunjukkan kebaikan hati, dan kesiapan untuk berbicara. Itu sangat bermanfaat," lanjut McPeak.
"Saya selalu ingat bahwa ketika saya masih seorang kadet di West Point, saya hanya membutuhkan sedikit anugerah dan sedikit rahmat. Satu-satunya tempat di mana saya menemukannya adalah di kapelan."
Sebagai bagian dari perayaan Hari Veteran, McPeak juga memberikan nasihat kepada masyarakat tentang dukungan yang diperlukan oleh para prajurit dan veteran. Ia mengajak untuk mendengarkan kisah mereka dan berjalan bersama mereka dalam kesulitan.
"Jika mereka mengalami kesulitan, berjalan bersama dengan mereka dan berdoa untuk mereka," jelas McPeak.
Melalui kisah perjalanan rohaninya yang unik, Samuel McPeak memberikan inspirasi dan harapan bagi mereka yang mungkin menghadapi konflik antara panggilan rohani dan tugas militer.
Dengan tujuannya untuk ditahbiskan sebagai imam pada tahun 2029, McPeak mengundang semua untuk mendoakan dirinya dan rekan-rekan seminarisnya agar dapat memahami dengan jelas kehendak Tuhan dalam hidup mereka.
Posting Komentar