Umat Katolik Gaza Menerima Dukungan Langsung dari Paus Fransiskus dalam Masa Sulit
Sumber foto dari Vatican News |
Katolik Terkini - Paus Fransiskus memberikan dukungan langsung kepada umat Katolik di Gaza melalui panggilan telepon kepada Suster Nabila Saleh dari Kongregasi Suster-Suster Rosari dari Yerusalem, pada Selasa (17/10/2023). Suster Saleh bertugas di Paroki Keluarga Kudus, satu-satunya paroki ritus Latin di Gaza.
Dalam wawancara eksklusif dengan Vatican News, Suster Saleh mengungkapkan bahwa Paus Fransiskus mengungkapkan kepeduliannya terhadap orang-orang Gaza yang tengah mengalami penderitaan akibat konflik yang sedang berlangsung.
"Beliau memberi kami keberanian dan dukungan dalam doa," kata Suster Saleh.
Paus Fransiskus sangat tertarik untuk mengetahui situasi di paroki dan jumlah orang yang berlindung di sana. Menurut Suster Saleh, sekitar 500 orang, termasuk yang sakit, keluarga, anak-anak, penyandang cacat, dan orang yang kehilangan rumah mereka, mendapat tempat perlindungan.
Saat berbicara langsung dengan Suster Saleh, Paus Fransiskus mendengarkan laporan tentang keadaan di Gaza dan mendukung seruan perdamaian yang dilontarkan oleh umat Katolik setempat.
Suster Saleh juga meminta Paus untuk mengajukan seruan perdamaian sebagai upaya bersama untuk mengakhiri konflik yang merugikan banyak orang.
Baca juga:
- Gaza Terkepung, Penduduknya Minta Dunia untuk Mengakhiri Penderitaan Mereka
- Israel Memberi Warga Sipil Gaza Waktu Tambahan Sebelum Serangan Darat
- Delegasi Sinode Melakukan Perziarahan ke Katakomba Roma untuk Memahami Sejarah Kristen Awal
- Kisah Menakjubkan Bocah Brasil yang Dihidupkan Kembali Setelah Tenggelam dalam Kolam
Umat Katolik di Gaza merespons positif atas panggilan telepon tersebut, menganggapnya sebagai bentuk dukungan moral dan rohaniah dari pemimpin tertinggi gereja katolik.
"Paroki kami sangat senang. Mereka tahu bahwa Paus bekerja untuk perdamaian dan untuk kebaikan komunitas Kristen di Gaza," ungkap Suster Saleh.
Di tengah ujian yang mereka alami, umat Katolik di Gaza tetap bersatu dan saling mendukung. Setiap hari, mereka mengadakan dua kali Misa dan berdoa rosario bersama untuk mencari kekuatan dan perdamaian.
Meskipun situasi di Gaza sangat sulit, pada malam Minggu lalu, pastor paroki merayakan Misa dan membaptis seorang anak yang masuk menjadi katolik.
"Itu adalah momen kebangkitan rohani dan kelahiran kembali bagi kita semua," kata Suster Saleh.
Wawancara ditutup dengan seruan dari Suster Saleh untuk perdamaian dan keadilan di Palestina.
"Kami menginginkan perdamaian karena perang tidak membawa kebaikan kepada siapa pun. Kami ingin perang brutal ini berakhir," katanya.
"Rakyat Palestina juga berhak untuk hidup. Kami meminta agar tidak menghukum penduduk karena kelompok fanatik. Dan kemudian kami meminta agar Anda mendoakan kami."
Posting Komentar