Paus Fransiskus Ajak Seluruh Dunia untuk Dukung Gencatan Senjata di Timur Tengah
Katolik Terkini - Paus Fransiskus mengeluarkan seruan penting untuk gencatan senjata di Timur Tengah, mengundang seluruh umat dari seluruh dunia untuk bergabung dalam upaya perdamaian.
Dalam pidatonya saat Angelus, Minggu (29/10/20230 Paus Fransiskus mengutip ajakan Vikaris Tanah Suci, Pater Ibrahim Faltas OFM, yang merupakan seorang Saudara Fransiskan kelahiran Mesir.
Pater Ibrahim Faltas OFM sangat terharu karena dirinya dikutip oleh Sang Paus, dan ia mengungkapkan rasa terimanya dalam sebuah wawancara dengan Vatican News.
Ia menyatakan bahwa Paus Fransiskus adalah satu-satunya pemimpin dunia yang menggunakan kata "gencatan senjata" dan mengakui bahwa perang adalah kekalahan bagi semua pihak.
Ia berpendapat bahwa hanya Sang Paus yang berani mengeluarkan seruan-seruan seperti ini, yang sangat penting dalam situasi yang sulit di Timur Tengah.
Pater Faltas juga mengungkapkan kepahitan atas kenyataan bahwa banyak pemimpin dunia tidak mendengarkan seruan Paus Fransiskus. Ia mengatakan bahwa di Gaza, orang-orang menderita tanpa rumah, makanan, listrik, atau air, dan bahwa lebih dari 10.000 orang telah tewas dalam 24 hari.
Lebih dari 20.000 orang terluka dan tidak dapat menerima perawatan medis yang memadai. Ia menggambarkan situasi ini sebagai neraka bagi semua orang yang tinggal di sana.
Paus Fransiskus mengulangi kata-kata "gencatan senjata" empat kali dalam pidatonya, mengundang seluruh dunia untuk bergabung dalam upaya perdamaian.
Pater Faltas berterima kasih kepada Sang Paus atas seruannya dan berharap agar dunia mendengarkan dan memberikan bantuan yang diperlukan untuk mengakhiri penderitaan di Gaza.
Sementara situasi di Jalur Gaza semakin memburuk, beberapa penduduk telah mendapatkan kembali akses internet mereka, meskipun dengan koneksi yang tidak stabil.
Pater Faltas memanfaatkan kesempatan ini untuk berkomunikasi dengan saudara-saudaranya yang berlindung di gereja Keluarga Kudus di Gaza. Gereja tersebut menjadi tempat perlindungan bagi hampir 700 orang yang tinggal di sana, di tengah kondisi yang sulit.
Di tengah demonstrasi di jalanan yang meminta pemimpin mereka untuk menghentikan kekerasan, Pater Faltas dan jutaan orang lainnya di seluruh Tanah Suci berharap agar situasi ini segera berakhir.
Mereka menggambarkan kondisi Gaza sebagai neraka, dan situasi yang sulit ini dirasakan oleh semua orang di wilayah tersebut. Semoga seruan perdamaian Paus Fransiskus dapat membawa perubahan positif di Timur Tengah.
Posting Komentar