Paus Fransiskus Ajak Seluruh Dunia Bergabung dalam Doa dan Puasa untuk Perdamaian Dunia pada Hari Jumat
Katolik Terkini - Pada akhir audiensi umum hari Rabu (25/10/2023), Paus Fransiskus sekali lagi menyoroti daerah konflik di seluruh dunia, terutama di Tanah Suci.
Sebagai tindak lanjut dari pengumuman minggu lalu, Paus Fransiskus mengumumkan bahwa Jumat ini akan menjadi Hari Doa, Puasa, dan Tobat untuk perdamaian.
Paus Fransiskus, seperti dilansirkan Aleteia mengungkapkan keprihatinannya terhadap situasi serius di Palestina dan Israel. Beliau mendorong pembebasan tawanan dan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Paus juga terus berdoa untuk mereka yang menderita akibat konflik, serta berharap akan ada jalan perdamaian di Timur Tengah, Ukraina yang sedang dilanda perang, dan daerah-daerah konflik lainnya.
Beliau mengingatkan umatnya bahwa Jumat, 27 Oktober, akan menjadi Hari Puasa, Doa, dan Tobat. Pukul 18.00, di Lapangan Santo Petrus, umat Katolik di seluruh dunia akan berkumpul bersama untuk berdoa bagi perdamaian dunia.
"Inisiatif lokal di seluruh dunia berkembang sebagai tanggapan terhadap panggilan Paus," kata Paus Fransiskus.
Kardinal Patriark Yerusalem, Kardinal Pierbattista Pizzaballa, dalam suratnya kepada jemaatnya pada tanggal 24 Oktober, mengingatkan umat Kristen akan pentingnya doa, tobat, dan syafaat dalam situasi dunia saat ini.
Hari ini, tanggal 25 Oktober, adalah hari peringatan Bunda Maria dari Palestina, pelindung keuskupan yang mencakup Tanah Suci.
Tentang puasa, Katekismus mencatat: "Pengampunan dalam diri seorang Kristen dapat diungkapkan dalam banyak cara yang berbeda. Alkitab dan para Bapa Gereja terutama menekankan tiga bentuk, yaitu puasa, doa, dan sedekah, yang mengungkapkan pertobatan dalam hubungan dengan diri sendiri, Tuhan, dan sesama. Selain pemurnian radikal yang dihasilkan oleh Pembaptisan atau pengorbanan syahid, mereka mengutip sebagai sarana memperoleh pengampunan dosa: upaya rekonsiliasi dengan sesama, air mata tobat, keprihatinan untuk keselamatan sesama, syafaat para kudus, dan praktik kasih sayang 'yang menutupi banyak dosa'."
Inisiatif Paus Fransiskus ini bertujuan untuk mengajak umat Katolik dan seluruh umat manusia untuk bersatu dalam doa, puasa, dan tobat demi perdamaian di dunia yang tengah dilanda berbagai konflik.
Semua orang, tanpa memandang agama atau kepercayaan, diharapkan dapat berpartisipasi dalam upaya menciptakan perdamaian di dunia ini.
Posting Komentar