Korban Kebakaran Mengerikan: 120 Meninggal dan 150 Terluka dalam Pesta Pernikahan di Irak
Sumber foto dari aleteia.org |
Katolik terkini - Sebuah kebakaran yang terjadi dalam sebuah pernikahan di komunitas Kristen terbesar di wilayah Nineveh Plain, Irak, telah menyebabkan korban jiwa sebanyak 120 orang dan melukai lebih dari 150 orang. Tragedi ini, seperti dilansir dari Aleteia, telah mengguncang komunitas Kristen Suryani di wilayah tersebut.
Pesta pernikahan yang dihadiri oleh sekitar 1.000 orang tiba-tiba berubah menjadi malapetaka ketika pengantin pria dan pengantin wanita mulai berdansa, dan para pengunjung melepaskan kembang api ke udara. Namun, kebiasaan ini biasanya dilakukan di luar ruangan. Akibatnya, kembang api ini memicu kebakaran yang cepat merambat di dalam gedung.
Uskup Kaldani Bashar Matti Warda dari Erbil mengungkapkan bahwa pasangan pengantin adalah kerabat dari seorang pastor lokal, Fr. Boutros Shito, yang tragis kehilangan banyak anggota keluarganya dalam kebakaran tersebut, termasuk orangtua, saudara perempuan, saudara ipar, dan anaknya.
Daerah ini dikenal dihuni oleh sekitar 5.000 keluarga Katolik Suryani, dan kebakaran ini telah merenggut nyawa orang-orang yang sangat dicintai dalam komunitas tersebut.
Kardinal Louis Sako, patriark Gereja Katolik Kaldani, turut berkunjung ke lokasi kebakaran sebagai tanda dukungan dan simpati.
Para pejabat dan tokoh agama dari berbagai kepercayaan di Irak, termasuk Sunni dan Syiah, bersatu dalam dukungan dan simpati atas tragedi ini. Pemerintah Irak dan Kurdistan juga mengumumkan tiga hari berkabung sebagai tanda penghormatan kepada para korban.
Namun, sejumlah faktor juga yang membuat jumlah korban yang tinggi. Kurangnya pintu darurat dan kemampuan lemah petugas pemadam kebakaran menjadi salah satu penyebab. Dinding dan langit-langit ruangan yang mudah terbakar memungkinkan blok api untuk dengan cepat menyebar ke undangan. Selain itu, pemadaman listrik yang terjadi segera setelah kebakaran memperparah situasi, membuat banyak tamu yang panik.
Tragedi ini telah mengguncang seluruh komunitas dan memicu tindakan solidaritas di Irak. Warga Irak dari berbagai latar belakang bersatu dalam perkabungan, menunjukkan bahwa dalam saat-saat seperti ini, persatuan dan dukungan di antara seluruh komunitas adalah yang paling penting.
Posting Komentar