Kardinal dan Patriark Latin Yerusalem Serukan Berdoa dan Berpuasa untuk Perdamaian di Tanah Suci
Katolik Terkini - Kardinal Pierbattista Pizzaballa, yang baru-baru ini diangkat, bersama dengan Patriark Latin Yerusalem, mengeluarkan seruan kepada umat Kristen untuk bersatu dalam berdoa dan berpuasa dalam upaya untuk membawa perdamaian di Tanah Suci.
Kardinal Pizzaballa, yang baru saja kembali ke Yerusalem setelah menghabiskan waktu di Italia, mengeluarkan seruan tersebut pada hari Rabu bersama para uskup lain di Tanah Suci sebagai respons terhadap eskalasi perang antara Israel dan Hamas, organisasi politik Islam yang menguasai wilayah Palestina di Gaza.
Situasi di Tanah Suci semakin memburuk, dengan Militer Israel merebut kembali daerah yang terkena serangan di bagian barat daya negara tersebut dan memperkuat perbatasannya.
Upaya mereka menargetkan situs-situs Hamas di Jalur Gaza dan bersiap untuk meluncurkan invasi darat ke wilayah tersebut, di mana sekitar 2 juta orang tinggal. Pemerintah Israel juga telah memulai pengepungan Gaza, memotong pasokan air, listrik, dan persediaan penting lainnya.
Kardinal Pizzaballa menyampaikan perasaan kesedihan atas situasi tersebut, mengatakan, "Rasa sakit dan kekecewaan atas apa yang terjadi sangat besar. Sekali lagi, kita berada di tengah krisis politik dan militer."
Dia juga mengungkapkan keprihatinannya bahwa kebencian akan terus berkembang, menciptakan lebih banyak kekerasan dan kehancuran.
Meskipun situasinya sangat sulit, Patriark Latin Yerusalem mengingatkan umat Kristen akan pentingnya berdoa dan menjalani hari berpuasa.
Menurutnya, berdoa dan berbalik kepada Allah Bapa adalah satu-satunya cara untuk menemukan kekuatan dan ketenangan yang diperlukan untuk menghadapi masa-masa sulit ini.
Sebagai presiden Majelis Orang-Orang Katolik di Tanah Suci, Kardinal Pizzaballa mengundang semua paroki dan komunitas agama untuk bergabung dalam hari berpuasa dan berdoa untuk perdamaian dan rekonsiliasi pada hari Selasa, 17 Oktober.
Meskipun mungkin tidak ada pertemuan besar-besaran, dia mendorong agar saat-saat doa sederhana dan khidmat diadakan di paroki, komunitas agama, dan keluarga.
Patriark Latin Yerusalem menganggap ini sebagai cara untuk bersatu dalam doa dan menyuarakan kerinduan kita akan perdamaian, keadilan, dan rekonsiliasi kepada Allah Bapa, meskipun situasi yang sulit di sekitar kita.
Posting Komentar