Israel Memberi Warga Sipil Gaza Waktu Tambahan Sebelum Serangan Darat
Sumber foto dari Vatican News |
Katolik Terkini - Minggu ini, militer Israel mengumumkan langkah-langkah tambahan untuk melindungi warga sipil yang tinggal di bagian utara Gaza dalam menghadapi eskalasi konflik terbaru.
Menurut laporan Vatican News, Sabtu (14/101/2023), Israel telah memberikan beberapa jam tambahan kepada warga sipil Palestina, memungkinkan mereka untuk pindah ke wilayah selatan melalui rute-rute yang telah ditentukan.
Tujuan dari tindakan ini adalah meminimalkan risiko memakan korban dan melindungi nyawa warga sipil di tengah ketegangan yang memuncak.
Peringatan Serangan Darat Israel
Lebih dari satu juta warga Palestina telah diberitahu pada hari Jumat untuk segera pindah sebelum serangan darat Israel yang diperkirakan akan terjadi.
Ini adalah respons terhadap situasi yang semakin memanas di wilayah tersebut, dan pemindahan tersebut diharapkan dapat mengurangi risiko terhadap warga sipil yang tidak terlibat dalam konflik.
Kekhawatiran PBB dan Dewan Keamanan
Dalam perkembangan terkait, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah membahas panggilan untuk gencatan senjata kemanusiaan di Gaza dalam pertemuan tertutup.
Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, telah memperingatkan bahwa memindahkan lebih dari satu juta orang di zona perang akan sangat berbahaya. Upaya diplomatis sedang dikoordinasikan untuk mengatasi eskalasi konflik yang telah merenggut banyak nyawa.
Bantuan Kesehatan untuk Gaza
Sementara situasinya terus memanas, Organisasi Kesehatan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WHO) telah mengambil langkah penting dengan mendaratkan pesawat berisi persediaan medis mendesak di kota Mesir, Arish, yang berjarak sekitar 28 mil dari Gaza.
Persediaan ini siap untuk segera dikirim ke Gaza begitu akses kemanusiaan melalui perlintasan terbuka terbentuk, memastikan bantuan medis yang mendesak dapat diakses oleh mereka yang membutuhkannya.
Data Terkini Tentang Korban
Data terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 2.000 orang tewas dalam pengeboman Israel di Jalur Gaza, sementara lebih dari 1.300 orang tewas di Israel akhir pekan lalu akibat serangan pejuang Hamas yang menyeberangi perbatasan untuk menyerang warga sipil dan tentara.
Konflik ini telah menimbulkan penderitaan dan kehancuran, serta mengakibatkan korban jiwa yang meningkat pesat.
Situasi terus berkembang, dunia internasional terus memantau perkembangan di wilayah ini sambil berupaya menemukan solusi yang dapat mengakhiri konflik ini dan mengembalikan perdamaian ke Timur Tengah.
Posting Komentar