Bendera Palang Merah: Simbolik Kristen dalam Organisasi Kemanusiaan
Katolik Terkini - Pada tanggal 29 Oktober, dunia merayakan peringatan ulang tahun ke-160 dari Gerakan Palang Merah Internasional dan Bulan Sabit Merah.
Meskipun simbol agama digunakan dalam gerakan penyelamatan nyawa ini, perlu diketahui bahwa Palang Merah adalah sebuah organisasi sekuler dengan akar yang dalam dalam iman Kristen.
Henri Dunant, pendiri Gerakan Palang Merah, seperti diulas oleh Aleteia, sangat terinspirasi oleh prinsip-prinsip Kristen sepanjang hidupnya. Lahir pada tahun 1828 di Jenewa, Swiss, ia dibesarkan dalam keluarga Kristen dan diajarkan iman oleh bibinya, Sophie.
Keluarga Dunant juga aktif dalam gerakan "Pemulihan," yang bertujuan mengembalikan murni Protestantisme.
Menurut Komite Internasional Palang Merah, Dunant muda sangat dipengaruhi oleh pendeta setempat dan prinsip utama iman Pemulihan, termasuk membaca Alkitab, milenialisme, penginjilan, dan amal aktif.
Lingkungan ini memainkan peran utama dalam membentuk imannya dan komitmennya pada kegiatan amal.
Iman ini tercermin dalam beberapa aspek kehidupan Dunant, termasuk memulai kelompok membaca Alkitab dan membuka cabang Young Men's Christian Association di Jenewa.
Namun, yang benar-benar mengubah kehidupan Dunant dan sejarah dunia adalah pengalamannya saat melihat akibat perang di medan perang Solferino, Italia utara. Pertempuran antara pasukan Prancis dan Austria menewaskan ribuan prajurit tanpa mendapatkan pertolongan medis.
Terkejut oleh kekejaman dan penderitaan yang dilihatnya, Dunant menerbitkan buku "A Memory of Solferino," di mana ia mengusulkan pembentukan masyarakat kemanusiaan untuk memberikan perawatan kepada korban perang.
Buku ini sangat populer, dan banyak orang bergabung dengan Dunant untuk mewujudkan visinya.
Pada bulan Oktober 1863, konferensi internasional mengarah pada pendirian Gerakan Palang Merah. Tahun berikutnya, Konvensi Jenewa pertama untuk Perbaikan Kondisi yang Terluka di Lapangan Tempur ditandatangani dalam konferensi diplomatik yang dikonvenasikan oleh Swiss.
Menurut Encyclopedia Britannica, "Palang Merah" adalah nama yang digunakan di negara-negara yang secara nominal disponsori oleh agama Kristen, sementara "Bulan Sabit Merah" adalah nama yang digunakan di negara-negara Muslim.
Agama memainkan peran penting dalam kehidupan Dunant dan memberi semangat terhadap kegiatan amal. Meskipun terdorong oleh tanggung jawab Kristen untuk memperbaiki masyarakat, ada juga faktor-faktor lain yang terlibat, termasuk ambisi pribadi untuk meninggalkan jejak yang akan dicatat dalam sejarah.
Salib dalam Palang Merah memberikan kesan bahwa ini adalah organisasi Kristen, meskipun bendera Palang Merah sebenarnya adalah versi terbalik dari bendera Swiss. Ini adalah pengakuan atas kontribusi warga Swiss dalam menetapkan standar internasional untuk perlindungan prajurit terluka dan fasilitas medis militer.
Henri Dunant, meskipun seorang Kristen yang berkomitmen, akhirnya menciptakan jejak sejarahnya dengan mendirikan organisasi sekuler yang berfokus pada kemanusiaan. Visinya telah menjadi dasar bagi upaya penyelamatan nyawa di seluruh dunia dan tetap relevan hingga hari ini. (AD)
Posting Komentar