Aleksandr Shvetsov: Prajurit Ukraina yang Temukan Kedamaian di Lourdes
Katolik Terkini - Aleksandr Shvetsov, seorang prajurit Ukraina yang kehilangan sebelah kakinya ketika mengikuti perang di Donbass pada tahun 2014, kini menjadi inspirasi bagi sesama veteran yang menghadapi tantangan serupa.
Setelah melalui masa sulit, Shvetsov menemukan kedamaian di Lourdes dan kini mengabdikan dirinya untuk membantu sesama prajurit yang cacat.
"Saya keluar dari jurang perang di Lourdes," ungkap Shvetsov kepada Aleteia. Di kota suci tersebut, dia menemukan penyembuhan tidak hanya fisik tetapi juga mental dan spiritual.
Pengalaman ini mendorongnya untuk membantu rekan-rekannya yang juga menghadapi perjuangan serupa.
Perjalanan Sulit Oleksandr Shvetsov
Pada tahun 2014, ketika agresi Rusia dimulai, Shvetsov secara tak terduga mendaftar di militer.
"Saat itu, saya tidak memikirkan untuk bergabung, tetapi motivasi rekan-rekan di militer membuat saya tidak bisa menolak," kenangnya.
Namun, nasib tragis menimpanya, Dia kehilangan kakinya dalam serangan Rusia.
Setelah peristiwa tersebut, Shvetsov tenggelam dalam keputusasaan, menggunakan zat terlarang untuk meredakan rasa sakit dan trauma. Namun, titik balik datang ketika ia ditawarkan perjalanan ke Lourdes.
"Di Lourdes, saya menemukan kedamaian dan kehilangan kecemasan saya," paparnya.
"Hero Bus" dan Proyek Ziarah
Dengan semangat baru, Shvetsov meluncurkan proyek "Hero Bus." Meskipun awalnya hanya memiliki bus tua dengan delapan belas kursi, dukungan dari komunitas membantunya mengorganisir perjalanan ziarah bagi prajurit yang cacat.
"Saya ingin memberikan harapan dan makna hidup kepada mereka yang mengalami penderitaan serupa," kata Shvetsov.
Proyek ini telah membawa para veteran ke tempat-tempat suci seperti Tempat Ziarah Kemurahan Ilahi di Krakow-Łagiewniki dan Vatikan, di mana mereka bertemu dengan Paus Fransiskus.
Bukan hanya itu, Shvetsov juga mengorganisir maraton amal yang berhasil mengumpulkan dana untuk rumah sakit Ukraina yang membantu korban perang.
Pria Samaria Bagi Prajurit yang Cacat
Pendekatan Shvetsov terhadap pemulihan mental dan spiritual diakui oleh banyak orang yang dibantunya.
Mereka menyebutnya sebagai "Pria Samaria bagi prajurit yang cacat," karena banyak dari mereka yang berhasil keluar dari terowongan alkoholisme dan stres pasca trauma berkat bantuan dan inspirasinya.
"Saya tidak sabar untuk melihat anak-anak tersenyum bermain di taman lagi, tanpa merasakan ketakutan bahwa bom akan jatuh pada mereka," ucap Shvetsov, mencerminkan tekadnya untuk terus memberikan harapan kepada mereka yang terkena dampak konflik ini.
Melalui perjalanan ziarah dan kegiatan amalnya, Oleksandr Shvetsov membuktikan bahwa meskipun menghadapi cobaan berat, seseorang masih bisa menemukan makna dan tujuan baru dalam membantu sesama.
Posting Komentar