Uskup Hanna Jallouf Ditahbiskan Jadi Uskup di Tengah Konflik Suriah
Sumber foto dari Vatican News |
Katolik Terkini - Uskup Hanna Jallouf resmi ditahbiskan menjadi Uskup bagi umat Katolik Ritus Latin di Aleppo, pada Minggu (17/9/2023). Upacara pentahbisan ini umat Katolik komunitas Latin Aleppo, dan sejumlah Uskup dari berbagai Gereja Timur, Katolik, dan Ortodoks.
Seperti dilansir dari Vatican News, penahbisan Uskup Jallouf ini dilakukan oleh Kardinal-elektus Claudio Gugerotti, Prefek Dewan Kudus Vatikan untuk Gereja-gereja Timur, bersama dengan Kardinal Mario Zenari, Nuncio Apostolik di Suriah, dan Kardinal-elektus Pierbattista Pizzaballa, Patriark Latin Yerusalem.
Uskup Hanna Jallouf telah menjalani perjalanan rohani yang luar biasa. Selama 22 tahun terakhir, dia adalah seorang pastor paroki di Kanye, provinsi Idlib, yang pada saat itu berada di bawah kendali pasukan pemberontak Islam. Namun, saat ini, dia telah dipercayakan untuk merawat semua umat Katolik Ritus Latin di Suriah.
Daerah tempat dia melayani, terutama Idlib, merupakan wilayah yang terkenal dengan konflik. Umat Kristen di sana telah mengalami penurunan dramatis, dengan jumlah penduduk Kristen yang turun drastis dari 10.000 menjadi hanya 600 orang.
Para Imam terpaksa melarikan diri, meninggalkan hanya para Fransiskan Ritus Latin untuk memberikan bantuan kepada jemaat.
Tidak hanya itu, Pastor Jallouf sendiri menghadapi situasi yang sangat berbahaya. Pada tahun 2014, dia diculik oleh militan Al-Nusra dan ditahan di penjara.
Meskipun mengalami ancaman dan penderitaan, dia tidak pernah meninggalkan komunitas yang dipercayakan kepadanya.
Baca juga:
- Kisah Dua Saudara Terpilih sebagai Uskup dari Sebuah Keluarga di India
- Paus Fransiskus Memperingati St. Andrew Kim Taegon dan Menyerukan Semangat Muda dalam Menyebarkan Injil
- Keramahan dan Kasih Sayang: Pesan Paus Fransiskus untuk Oblates Benediktin
- Klaim Paralel antara Kisah Yesus dan Mitos Dewa: Fakta dan Kritik
Dalam wawancara dengan Vatican News setelah penunjukannya sebagai Vikaris Apostolik pada bulan Juli, Uskup Jallouf menggambarkan misinya dengan sukacita. Dia berbicara tentang dukungannya terhadap masyarakat yang dilanda perang, terutama yang masih merasakan dampak kehancuran yang disebabkan oleh gempa bumi pada bulan Februari.
"Prioritas utama saya adalah menuju perdamaian," katanya, sambil menekankan pentingnya memuliakan Allah dan berkontribusi pada kebaikan Gereja.
Selama homilinya pada upacara penahbisan, Kardinal-elektus Gugerotti mengakui iman, ketekunan, dan kedekatan Uskup Jallouf dengan umatnya. Dia memuji Uskup Hanna sebagai simbol bagi seluruh rakyat Suriah, mencatat bahwa Uskup Jallouf tidak pernah meninggalkan kawanan-Nya, bahkan ketika nyawanya terancam.
Kardinal-Elektus Gugerotti juga mengingatkan tentang salib yang selalu menjadi fokus perhatian Uskup Jallouf, bahkan saat dia ditahan di penjara. Salib itu menjadi tanda identitas yang kuat baginya.
Di akhir homilinya, Prefek Vatikan tersebut menyatakan dukungannya untuk Uskup Hanna Jallouf dan umat Katolik Suriah, menggambarkan gereja sebagai pusat kasih dan harapan yang tak pernah mengecewakan.
Penunjukan Uskup Hanna Jallouf sebagai Uskup bagi umat Katolik Ritus Latin di Aleppo adalah sebuah tonggak penting dan menggembirakan dalam perjalanan gereja di Suriah.
Semua pihak berharap bahwa dia akan terus mendukung dan menginspirasi masyarakat yang dilanda perang serta berkontribusi pada perdamaian dan pemulihan wilayah tersebut.
Posting Komentar