Suster Dominikan, Lucía Caram Dukung Pernikahan Homoseksual di dalam Gereja
Sumber foto dari Catholic News Agency (CNA) |
Katolik Terkini - Suster Dominikan, Lucía Caram, seorang warga Spanyol berkebangsaan Argentina, baru-baru ini menjadi sorotan dalam sebuah program televisi ketika dia menyatakan dukungannya untuk pernikahan homoseksual di dalam Gereja Katolik.
Pernyataannya ini mengejutkan banyak pihak, dan reaksi pun bervariasi.
Dalam acara "Cuentos Chinos" ("Kisah Bohong"), yang dipandu oleh pembawa acara Jorge Javier Vázquez yang juga seorang homoseksual, suster Caram ditanya apakah dia mendukung pernikahan gay di dalam Gereja.
"Saya mendukung gay menikah di dalam Gereja karena Tuhan selalu memberkati cinta," ungkapnya dengan tegas, mengutip Catholic News Agency (CNA), Sabut (23/9/2023)
Suster Caram juga mengungkapkan bahwa sahabat terbaiknya adalah Juan Carlos Cruz, seorang aktivis dari Chili yang pernah menjadi korban pelecehan seksual oleh seorang imam.
Cruz saat ini menjadi anggota Komisi Pontifisial untuk Perlindungan Anak-Anak, yang diangkat oleh Paus Fransiskus pada Maret 2021.
Ketika ditanya tentang pandangannya terhadap dosa, suster Caram menekankan bahwa dia tidak memiliki hak untuk menghakimi orang lain. Dia mengatakan, "Saya bukan siapa-siapa untuk menghukum siapa pun," dan mengutip ajaran Yesus bahwa kita tidak seharusnya menghukum orang lain.
Baca juga:
- Kisah Tangguh Perempuan: Pameran Fotografi di Pusat Seni Perelman, New York
- Menghargai Para Lansia: Cara Peduli dan Mendukung Mereka di Masa Tua
- Kesetaraan dalam Perspektif Alkitab: Apakah Tuhan itu Feminis?
- Hidup TV Angkat Kisah Inspiratif Ganjar Pranowo, Dari Anak Desa hingga Calon Presiden
Ketika pembawa acara bertanya apakah suster Caram akan merekomendasikan hubungan seksual bagi dua orang homoseksual yang saling mencintai, suster Caram menjawab dengan berbicara tentang perbedaan antara sumpah keperawanan yang dia pegang dan hubungan yang tidak memiliki sumpah serupa.
Namun, pernyataan suster Caram berada dalam konflik langsung dengan ajaran resmi Gereja Katolik.
Katekismus Gereja Katolik menyatakan bahwa tindakan homoseksual dianggap bertentangan dengan hukum alam dan tidak dapat disetujui dalam keadaan apa pun.
Sumber-sumber di Ordo Dominikan di Spanyol menjelaskan bahwa pandangan suster Caram adalah pandangan pribadi dan tidak mewakili pandangan resmi dari ordo tersebut.
Ini bukan pertama kalinya suster Caram memicu kontroversi dalam media. Pada tahun 2017, dia mengungkapkan keraguan tentang dogma keperawanan Maria, Bunda Allah, serta menyatakan pandangan yang kontroversial tentang hubungan antara Santa Maria dan Santo Yusuf.
Reaksi terhadap pernyataan suster Caram sangat bervariasi, dan banyak yang menyebutnya sebagai suara yang berani dan progresif, sementara yang lain mengkritiknya karena menentang ajaran resmi Gereja Katolik.
Dengan pernyataannya yang kontroversial ini, suster Dominikan, Lucía Caram telah memicu perdebatan luas tentang peran Gereja dalam menghadapi isu-isu sosial yang berkaitan dengan homoseksualitas.
Posting Komentar