Seminaris Katolik di Nigeria Tewas dalam Serangan Militan Islamis Fulani
Katolik Terkini -
Seorang seminaris Katolik berusia 25 tahun tewas tragis pada Kamis (7/9/2023)
setelah rumah tempat tinggalnya, yang disebut sebagai rumah pastor, dibakar
dalam serangan yang telah dikonfirmasi sebagai upaya penculikan oleh militan
Islamis Fulani. Seperti dilansir dari Catholic
News Agency (CNA), Keuskupan Kafanchan melaporkan kejadian ini yang
mengguncang komunitas Katolik di Nigeria.
Sebagai Korban Serangan yang Menyedihkan
Seminaris Na’aman Danlami
menjadi korban dalam serangan ke Paroki St. Raphael Fadan Kamantan. Para pelaku
kejahatan ini adalah kelompok militan Islamis Fulani yang telah menjadi ancaman
serius bagi warga Nigeria. Dalam serangan tersebut, rumah pastor Paroki St.
Raphael Fadan Kamantan dibakar habis.
Uskup Julius Yakubu Kundi
dari Kafanchan menjelaskan bahwa pastor paroki, Pater Emmanuel Okolo, dan
asistennya berhasil melarikan diri dari kobaran api yang menghancurkan rumah
pastor tersebut. Namun, sayangnya, seminaris Na’aman Danlami tidak beruntung.
Ia terperangkap dalam api dan meninggal dunia dalam kebakaran tersebut.
Baca juga:
- Pesona Wanita Katolik: Menyikapi Tuntutan dan Ekspektasi diDunia Media Sosial
- Film 'Mother Teresa and Me': Kisah Menyentuh tentang Pengaruh Seorang Wanita Hebat
- Kisah Inspiratif Keluarga Ulma: Perlindungan Terhadap OrangYahudi di Tengah Teror Nazi
- Mengenal Lebih Dekat Santo Antonius dari Padua: PerjalananHidup dan Warisan Spiritual
"Para penyerang mencoba
menculik pastor paroki. Ketika mereka gagal dalam upaya mereka untuk masuk ke
rumah pastor, mereka membakarnya. Dua pastor itu berhasil melarikan diri tetapi
seminaris itu terbakar di dalam," ungkap Uskup Kundi.
Uskup juga mencatat bahwa
serangan tersebut berlangsung lebih dari satu jam, tetapi pasukan militer tidak
memberikan reaksi atau dukungan, meskipun ada pos pemeriksaan hanya satu
kilometer dari lokasi kejadian.
Keamanan yang Tidak Memadai
Uskup Kundi mengungkapkan
ketidakpuasannya terhadap kekurangan perlindungan yang dirasakan oleh warga
Nigeria.
"Warga Nigeria tidak dilindungi. Kami
hampir tidak mendapat manfaat dari kekuatan keamanan,” ungkapnya
Ini bukan kali pertama
wilayah keuskupan Kaduna mengalami tragedi serupa. Seminaris Na’aman Danlami
adalah anggota kedua yang tewas dalam serangan teroris oleh bandit Fulani.
Tahun sebelumnya, Pater John Mark Cheitnum, direktur komunikasi Keuskupan
Kafanchan, diculik dan dibunuh dengan cara yang brutal.
Kepastian Nasib Seminaris Lain
Sebelum serangan tersebut,
seminaris Danlami telah dilaporkan hilang. Seorang pastor yang berada di lokasi
membuat video yang menunjukkan pembakaran tersebut dan mengungkapkan ketidakpastian
tentang keberadaan seminaris tersebut.
"Pater Okolo dan saya
sudah keluar dari rumah. Adalah Frater Na’aman yang keberadaannya kami tidak
tahu. Apakah dia masih di dalam api atau mereka telah membawanya pergi, atau
dia sudah melarikan diri, kami tidak tahu," kata pastor tersebut.
Penculikan Seminaris Lainnya
Sayangnya, serangan ini
tidak berdiri sendiri. Pada tanggal yang sama, 7 September, seorang seminaris
lainnya, Ezequiel Nuhu, juga diculik di Kaduna bersama dengan ayahnya. Nuhu
adalah seorang seminaris di Abuja yang sedang berlibur bersama keluarganya di
selatan Kaduna ketika mereka menjadi korban penculikan.
Pemerintah Nigeria dan
otoritas keamanan terus dikecam karena ketidakmampuan mereka untuk melindungi
warga dan komunitas agama dari serangan yang semakin sering oleh kelompok
militan di seluruh negara.
Yayasan amal Katolik Pontifical Aid to the Church in Need
(ACN) International telah mengutuk
keras pembunuhan Danlami dan penculikan seminaris lainnya, Ezequiel Nuhu.
Keamanan dan perlindungan warga Nigeria tetap menjadi isu mendesak yang harus
ditangani dengan serius oleh pihak berwenang.
Videonya dapat kalian nonton disini.
Posting Komentar