OBOR Luncurkan Ziarah Batin 2024, Apa Keunikannya?
Direktur Penerbit dan Toko Rohani OBOR RD FX Sutanto (berjubah) meluncurkan Ziarah Batin 2024. (Foto: dok. OBOR) |
Oleh: Rian Safio
Katolik Terkini - Penerbit dan Toko Rohani OBOR meluncurkan salah satu produk andalannya, yakni buku renungan harian Ziarah Batin 2024, di Griya OBOR, Jl. Gunung Sahari no.91, Jakarta Pusat, Kamis, (14/9/2023).
Hadir dalam pelucuran Ziarah Batin ini perwakilan penulis: Romo Albertus Purnomo OFM, Romo Steven Lalu, Romo John Laba SDB, Romo Aristanto HS MSF; selain itu sponsor dari Renata Tour dan Travel; juga seluruh manajemen dan karyawan OBOR.
Direktur Penerbit dan Toko Rohani OBOR, RD FX Sutanto, mengatakan, buku Ziarah Batin ini hadir di tengah umat Katolik di Nusantara sebagai “nutrisi jiwa dan batin umat sehingga umat terbantu untuk merenungkan Firman Tuhan.”
Karena itu, terang Romo Tanto-sapaannya, Ziarah Batin tidak dirancang untuk menggantikan Kitab Suci, tetapi sebagai pendamping Kitab Suci; di mana umat bisa lebih akrab dengan Kitab Suci.
“Dalam Ziarah Batin hanya ada bacaan Injil dan renungan, sementara Bacaan Pertama dan Bacaan Kedua, umat bisa membacanya langsung di Kitab Suci,” kata Romo Tanto.
Imam Keuskupan Bogor ini menambahkan, untuk Ziarah Batin 2024 itu ada perubahan dari edisi-edisi sebelumnya, yakni renungan-renungan pada hari Minggu dan hari raya dibuat lebih panjang.
“Ini kami lakukan untuk menjawab permintaan umat terutama para katekis dan juga para imam yang tidak sempat mempersiapkan secara pribadi renungan karena berbagai kesibukan dalam pelayanan.”
Selain itu, dengan mengusung tagline “Cukup Satu untuk Satu Tahun”, OBOR melalui Ziarah Batin hendak menghadirkan kepada umat buku yang ramah secara ekonomis, karena hanya satu kali beli untuk satu tahun; selain itu praktis dan mempertimbangkan aspek ekologis.
“Dengan hanya satu buku untuk satu tahun, umat hanya perlu beli satu buku untuk satu tahun, praktis untuk dibawa ke mana-mana, dan tidak banyak kertas yang digunakan untuk cetak buku ini,” jelas Romo Tanto.
Para karyawan OBOR berpose bersama usai peluncuran Ziarah Batin 2024 (Foto: dok. OBOR) |
Romo Albertus Purnomo OFM, Ketua Lembaga Biblika Indonesia dan juga penulis Ziarah Batin 2024, menegaskan bahwa pilihan Ziarah Batin hanya untuk mencantumkan Injil selaras dengan amanat Konsili Vatikan II dalam Dei Verbum 18, yang mengatakan, “Semua orang tahu bahwa di antara semua kitab, juga yang termasuk Perjanjian Baru, Injillah yang sewajarnya menduduki tempat istimewa. Sebab Injil merupakan kesaksian uatama tentang hidup dan ajaran Sabda yang menjadi daging, Penyelamat kita.”
“Dengan ini [tidak mencantumkan bacaan pertama dan kedua], memberi kepada kita suatu kesempatan untuk lebih dekat dengan Kitab Suci karena agak beda kalau kita membaca firman Tuhan hanya dari satu carik kertas, dengan suatu buku yang seluruhnya isinya adalah firman Tuhan.”
Sementara itu, Romo Aristanto MSF dari Komisi Keluarga KWI mengatakan, dari pengalamannya dan cerita yang didengarnya dari para pembaca Zaiarah Batin terutama keluarga-keluarga, mereka terbantu dengan kehadiran Ziarah Batin.
“Ziarah Batin ini dipakai di keluarga-keluarga dan mereka semua terbantu dengan renungan-renungan di dalamnya,” tandas Romo Aris, yang juga ikut menulis renungan Ziarah Batin 2024.
“Sangat membantu tenaga pastoral baik awam maupun pastor,” ungkap Romo John Laba SDB, yang juga penulis, dengan menyitir pengalaman pastoralnya saat di plosok.
Ziarah Batin “Menemani” Hari-Hari SMP Van Lith
Kepala SMP Van Lith, Jakarta, Oktavianus Dwi Cahyana menuturkan bahwa Ziarah Batin turut menemani hari-hari lembaga pendidikan yang dinakodainya.
“Setiap pagi, sebelum pelajaran, kami merenungkan Firman Tuhan melalui Ziarah Batin,” kata Oktavinus.
Selain itu, Ziarah Batin digunakan di sekolahnya saat Misa yang dilakukan sekali sebulan dan saat Jumat Pertama dan Jumat ketiga yang mereka sebut dengan Jumat berkah.
“Kami gunakan Ziarah Batin karena kami sudah familiar dan renungan-renungannya mudah dipahami,” tandasnya.
Lauriana, yang mengemban tugas sebagai guru Agama Katolik di sekolah yang dinahkodai Oktavianus menuturkan, Ziarah Batin membantunya dalam memberikan renungan kepada anak-anak.
“Saya gunakan ini [Ziarah Batin] karena saya tidak punya waktu untuk membuat renungan, apalagi renungan dalam Ziarah Batin dari para romo,” ujarnya.
“Saya gunakan Ziarah Batin juga saat kegiatan Bina Iman Anak,” tambahnya.
Ziarah Batin Peduli
Bersamaan peluncuran Ziarah Batin ini, OBOR juga meluncurkan program “Ziarah Batin Peduli.”
Romo FX Sutanto menjelaskan, program Ziarah Batin Peduli ini adalah ikhtiar OBOR untuk membantu menyalurkan kebaikan kasih dari orang-orang yang peduli dengan seminaris, katekis di pelosok, dan warga binaan Lapas.
Nantinya, terang Romo Tanto, siapa saja yang mau membelikan Ziarah Batin untuk para seminaris, para katekis dan warga binaan Lapas, pihaknya siap untuk menyalurkan kepada kelompok-kelompok tersebut.
Pasalnya, ketika kelompok itu sangat membutuhkan Ziarah Batin untuk membantu menumbuhkan iman mereka.
“Mereka butuh bacaan rohani, namun karena keterbatasan mereka tidak dapat memiliki Ziarah Batin,” kata Romo Tanto.
Sekilas tentang Ziarah Batin 2024
Ziarah Batin 2024 merupakan edisi ke-29, setelah pertama kali diterbitkan pada 1996. Buku ini merupakan buku renungan tertua dan pelopor di Indonesia.
Renungan di dalamnya ditulis oleh 12 imam, dari berbagai latar belakang tarekat dan Keuskupan. Adapun para penulis itu antara lain RP Julius Plea Lagaor SJ, RP John Laba SDB, RP Ignatius Priyantoro OMI, RP Andreas Suparman SCJ, RP Fransiskus Sule, RD Romanus Heri Santoso, RD Steven Lalu, RP Emmanuel Ohoiwutun MSC, RP Albertus Purnomo OFM, RP Aristanto H Setiawan MSF, RD Erick Ratu, dan RP Onesimus Otenieli Daeli OSC.
Buku ini diberi nihil obstat (tanpa halangan) oleh Profesor Martin Harun OFM dan diberi imprimatur (perintah untuk menyebarluaskan) oleh RD Yohanes Suparta, Vikjend Keuskupan Bogor.
Baca juga:
- Momen Haru: Ibu Muslim Antar Anak Menjadi Imam Katolik di Keuskupan Bandung
- Dipanggil Menjadi Berkat: Kisah Inspiratif Keluarga Katolik yang Hidup dalam Pelayanan Gereja
- Konser "Carry the Light" CFJ di Jakarta: Membangun Masa Depan Melalui Pendidikan
- Impian dan Pesan Terakhir Uskup Surabaya Sebelum Meninggal Dunia
Posting Komentar