Misteri Stigmata: Kisah St. Fransiskus dari Assisi dan Tanda-Tanda Ajaib yang Diwariskannya
Sebuah lukisan peristiwa St. Fransiskus Assisi menerima Stigmata di gunung La Verna |
Katolik Terkini - St. Fransiskus dari Assisi, seorang sosok yang terkenal karena kasihnya terhadap hewan dan hidupnya yang sederhana, juga dikenal sebagai salah satu orang suci pertama yang menerima stigmata Yesus Kristus.
Stigmata adalah pengalaman ajaib di mana luka-luka yang dialami oleh Yesus Kristus pada saat penyaliban muncul pada tubuh seorang santo atau santa. Bisa berupa satu luka atau seluruh lima luka utama yang diderita Yesus di kayu salib.
Kisah ajaib stigmata St. Fransiskus, mengutip Aleteia, berawal pada suatu pagi yang sangat istimewa, sekitar Perayaan Salib suci. Saat itu, St. Fransiskus tengah berdoa di sisi gunung. Tiba-tiba, dia mengalami penglihatan luar biasa di mana dia melihat seorang Serafim, malaikat yang memiliki enam sayap, turun dari ketinggian surga. Malaikat ini bersinar dan berkilauan, dan pengalaman ini begitu mendalam hingga saat penglihatan itu menghilang, dia merasakan pancaran ajaib dalam hatinya.
Namun, yang lebih mengejutkan adalah bahwa St. Fransiskus juga mulai memperlihatkan tanda-tanda luka yang mirip dengan luka-luka Yesus di tubuhnya. Tanda paku mulai muncul di tangannya dan kakinya, persis seperti yang dia lihat dalam penglihatannya, yang menggambarkan Gambaran di Kayu Salib.
Baca juga:
- Kisah Dua Saudara Terpilih sebagai Uskup dari Sebuah Keluarga di India
- Paus Fransiskus Memperingati St. Andrew Kim Taegon dan Menyerukan Semangat Muda dalam Menyebarkan Injil
- Film For Love Alone: Mengenalkan Kehidupan Suster Religius pada Generasi Muda
- Membangkitkan Cahaya Kemuliaan: Doa Santo Yudas untuk Mengatasi Depresi
Peristiwa luar biasa ini dianggap sebagai ketentuan ilahi, karena St. Fransiskus menerima stigmata ini pada hari perayaan yang memperingati Salib suci. Oleh karena itu, peristiwa ini terus dirayakan oleh Ordo Fransiskan sebagai perayaan liturgi istimewa yang jatuh pada tanggal 17 September setiap tahunnya.
Alasan pemilihan tanggal 17 September adalah karena Perayaan Salib suci itu sendiri jatuh pada tanggal 14 September, dan tanggal liturgis terdekat yang tersedia pada saat itu adalah tanggal 17 September. Dengan demikian, tanggal 17 September tetap menjadi satu-satunya perayaan liturgi yang menghormati penerimaan stigmata oleh seorang santo atau santa.
Kisah stigmata St. Fransiskus dari Assisi menjadi salah satu momen penting dalam sejarah gereja dan menjadi pengingat akan kedalaman pengabdiannya kepada Yesus Kristus serta perayaan keajaiban rohani yang luar biasa. Stigmata ini terus menjadi sumber inspirasi dan refleksi bagi banyak umat Kristen di seluruh dunia.
Posting Komentar