Mengenang Pater Ernezt Waser SVD: Seorang Misionaris Sejati di Bumi Congka Sae
Katolik Terkini - Pada Kamis, 07 September 2023, dini hari, pukul 04:00 Wita, Pater Ernezt Waser SVD, seorang misionaris sejati, menghembuskan nafas terakhirnya di kediamannya di Wangkung, Kecamatan Ruteng.
Kepergiannya ini
meninggalkan duka yang mendalam bagi masyarakat Manggarai raya, yang selalu
akan mengenang karyanya yang akan melegenda di bumi Congka Sae.
Pater Waser pertama kali
menginjakkan kakinya di Manggarai pada tahun 1977. Sejak saat itu, dia telah
menjadi bagian integral dari pembangunan Manggarai, memberikan kontribusi yang
luar biasa bagi perkembangan umat dan pembangunan di wilayah ini. Sebagai Imam
Konfrater Provinsi SVD Ruteng, Pater Ernezt Waser bukan hanya seorang imam yang
bertugas di altar gereja, melainkan juga seorang misionaris yang bekerja dalam
semua aspek kehidupan masyarakat.
Penghargaan atas dedikasinya
ini datang dari Mantan Bupati Manggarai dua periode, Christian Rotok. Rotok
mengingat Pater Waser sebagai seorang misionaris sejati yang tidak hanya
berperan dalam aspek keagamaan, tetapi juga dalam memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat.
"Beliau tidak sekadar
seorang imam yang bertugas membuat misa di depan altar. Beliau benar-benar
sebagai seorang misionaris yang bekerja dalam semua aspek kehidupan umatnya
tanpa pamrih. Bahkan lebih jauh dari itu, almarhum juga banyak membantu,
mengambil alih kewajiban-kewajiban Pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat," kenang Christian Rotok.
Dalam berbagai kesempatan,
Pater Waser mengungkapkan bahwa misinya di Bumi Congka Sae adalah untuk
memberitakan Injil melalui tindakan nyata. Dia bukan hanya seorang pemimpin
rohani, tetapi juga seorang pemimpin yang memimpin dalam pembangunan Manggarai,
termasuk pembangunan manusianya.
Pater Waser dilahirkan di
Wolfenschiessen, Engelbert, Swiss, pada 15 Juni 1929. Setelah menyelesaikan
pendidikan dasar hingga SMA di Stans, tahun 1949, dia memulai perjalanannya
sebagai seorang Novisiat SVD di Sankt Augustin, Jerman, dan kemudian ditahbiskan
menjadi imam pada tahun 1954.
Karirnya sebagai misionaris
membawanya jauh dari tanah kelahirannya. Dia pernah menjadi bapak asrama dan
guru sekolah SVD di Marienburg, Sankt Gallen, Swiss. Pada tahun 1971, dia
terpilih menjadi provinsial SVD Swiss. Namun, panggilan misi membawanya ke
tanah yang jauh, Manggarai, Flores, Indonesia, pada awal tahun 1977. Sejak saat
itu, dia jarang pulang ke tanah kelahirannya di Swiss.
Pada Februari 2022, Romo
Steph Wolo mengunjungi Pater Waser di kampung halamannya di Swiss. Ini adalah
momen istimewa bagi Pater Waser karena pada tanggal 8 Februari 1977, dia
pertama kali menginjakkan kaki di Jakarta, memulai perjalanannya sebagai
misionaris.
Pater Waser juga mewarisi
amanat dari ensiklik Fidei Donum, yang menekankan pentingnya gereja lokal dalam
mendukung kemajuan di tanah misi. Gereja lokal di Indonesia, termasuk Keuskupan
Agung Ende, telah lama menjalankan amanat ini dengan mengirim imam-imamnya
untuk membantu keuskupan lain di Indonesia.
Dinamika zaman terus berubah,
dan Pater Waser berperan penting dalam menjalin hubungan antara gereja Flores
dengan gereja Swiss. Mgr. Vincentius Sensi Potokota bersama dengan Uskup Ruteng
Mgr. Hubertus Leteng, Uskup Maumere Mgr. Kerubim Parera, dan Uskup Larantuka
Mgr. Frans Kopong Kung melanjutkan amanat ensiklik Fidei Donum ini. Flores yang
sebelumnya menerima evangelisasi oleh misionaris Eropa, kini berperan dalam
mengirimkan misi balik ke Eropa yang mengalami krisis kelangkaan imam-imam.
Pater Ernezt Waser SVD,
dengan tekadnya yang kuat, kerja keras, dan dedikasi tak tergoyahkan, telah
menjadi pilar dalam pembangunan Manggarai dan hubungan antara gereja Flores dan
gereja Swiss. Semangatnya sebagai misionaris sejati akan terus menginspirasi
generasi berikutnya untuk melanjutkan karyanya yang mulia. Kepergiannya adalah
kehilangan besar bagi bumi Congka Sae, tetapi warisan dan pengabdiannya akan
terus dikenang selamanya.
Posting Komentar