Kisah Tangguh Perempuan: Pameran Fotografi di Pusat Seni Perelman, New York
Katolik Terkini - Dalam upaya untuk menguatkan pesan perdamaian, rekonsiliasi, dan harapan bagi kemanusiaan yang lebih baik, Pameran Fotografi "Emosi untuk Menciptakan Perubahan - Tangisan Perempuan" seperti disiarkan oleh Vatican News, digelar di Pusat Seni Perelman, New York, Rabu (20/9/2023).
Pameran ini merupakan bagian dari acara Sidang Umum ke-78 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan telah berhasil memikat perhatian publik dengan koleksi gambar yang mengesankan.
Pameran ini awalnya diperkenalkan kepada publik pada bulan Mei dalam sebuah momen yang unik: Kolonade Bernini di Lapangan Santo Petrus.
Sekali lagi, acara ini sukses meraih perhatian, mengumpulkan 26 foto dari delapan fotografer terkenal dari berbagai penjuru dunia.
Karya-karya ini menjadi saksi ketahanan perempuan di daerah-daerah terpencil di seluruh planet ini atau di negara-negara yang dilanda perang.
Namun, yang membuat pameran ini semakin istimewa adalah tempatnya yang tak biasa: Pusat Seni Perelman, sebuah paviliun seni dan budaya yang baru saja diresmikan di wilayah tempat World Trade Center berdiri sebelum serangan teror (9/11).
Pameran "Tangisan Perempuan" ini merupakan hasil kerja sama antara beberapa entitas, termasuk Persatuan Organisasi Wanita Katolik Sedunia UMOFC-WUCWO, Observatorium Wanita Sedunia, Dikasteri untuk Komunikasi Takhta Suci, dan agensi Handshake.
Alessandro Gisotti, Wakil Direktur Editorial media Vatikan, memberikan sambutan pembuka dan menekankan pentingnya pameran ini dalam menceritakan kisah-kisah persaudaraan, rekonsiliasi, dan perjuangan melawan segala bentuk diskriminasi. Ia juga menyoroti bahwa setiap foto dalam pameran ini disertai dengan kutipan dari Ensiklik Paus Fransiskus, Fratelli tutti, yang memberikan pesan penting tentang martabat manusia dan pembangunan manusia yang utuh.
Pameran ini mencakup peristiwa dan pengalaman dari berbagai seluruh dunia, dari Togo hingga Ukraina, dari Amazon ke Bangladesh. Lebih dari sekadar menampilkan "tangisan perempuan," pameran ini juga bertujuan untuk menekankan harapan yang diberikan oleh perempuan kepada komunitas mereka, bangsa mereka, dan seluruh dunia.
Alessandro Gisotti juga mengingatkan kita akan definisi fotografi oleh Marshall McLuhan sebagai "menulis dengan cahaya" dan menyatakan, "Dalam foto-foto ini, kita menemukan begitu banyak cahaya. Cahaya yang bersinar dari keberanian perempuan, ibu, anak perempuan, perempuan yang mengatasi setiap rintangan mungkin untuk memberikan masa depan yang lebih baik kepada orang yang mereka cintai. Kami yakin bahwa mereka yang melihat pameran ini akan membawa pulang sebagian dari cahaya yang dipancarkan oleh perempuan-perempuan ini untuk membuat dunia saat ini menjadi lebih terang."
Lia Beltrami, konseptualisator pameran, menegaskan bahwa harapannya adalah tema yang "mencirikan semua cerita yang ditampilkan melalui gambar-gambar dalam pameran ini."
Kurator pameran ini menambahkan bahwa harapan ini diberi makan oleh ketekunan perempuan yang mampu mengatasi "tantangan-tantangan terberat" demi kebaikan keluarga dan komunitas mereka.
Baca juga:
- Review Film 'Are You There God? It's Me, Margaret': Petualangan Masa Pubertas yang Mencerahkan
- Film 'Mother Teresa and Me': Kisah Menyentuh tentang Pengaruh Seorang Wanita Hebat
- Film For Love Alone: Mengenalkan Kehidupan Suster Religius pada Generasi Muda
Selain pameran fotografi, perempuan juga mendapat perhatian khusus di kantor internasional Religions for Peace, yang terletak tepat di depan gedung PBB. Di sana, mereka menayangkan film dokumenter yang berjudul "Guardians of the Rainforest," yang merupakan karya Lia dan Marianna Beltrami dan didukung oleh Inisiatif Hutan Hujan Antar Agama.
Film ini mengangkat peran perempuan asli yang berjuang untuk melindungi hutan hujan di Brasil, Republik Demokratik Kongo, dan Borneo. Pemutaran film ini diikuti oleh diskusi yang mendalam tentang peran suku-suku asli, terutama perempuan, dalam melindungi Ciptaan.
Gabriel Labbate, kepala Unit Mitigasi Iklim UNEP, Program Lingkungan PBB, juga hadir dalam acara Religions for Peace dan menggarisbawahi pentingnya tema dan fil dokumenter tersebut dalam upaya melindungi lingkungan dan mendorong keberlanjutan.
Pameran "Tangisan Perempuan" dan pemutaran film "Guardians of the Rainforest" adalah bagian dari upaya global untuk meningkatkan kesadaran akan perjuangan perempuan dalam membangun perdamaian, rekonsiliasi, dan kemanusiaan yang lebih baik di seluruh dunia. Acara-acara ini memberikan suara kepada mereka yang sering kali menjadi pahlawan tanpa tanda jasa dalam upaya memperbaiki dunia kita.
Posting Komentar