Kesehatan untuk Semua: Uskup Agung Gallagher di PBB Mengingatkan Hak Asasi Manusia
Sumber foto dari Vatican News |
Katolik Terkini - Dalam Pertemuan Tingkat Tinggi tentang Cakupan Kesehatan Universal di Sidang Umum PBB ke-78, Uskup Agung Paul Richard Gallagher, yang menjabat sebagai Sekretaris Takhta Suci untuk Hubungan dengan Negara-negara dan Organisasi Internasional, dengan tegas menekankan bahwa kesehatan bukanlah kemewahan, tetapi hak untuk semua orang.
Dalam pidatonya, seperti dilansirkan dari Vatican News, Uskup Agung Gallagher mengungkapkan bahwa meskipun ada kemajuan dalam memperluas akses ke layanan kesehatan berkualitas dan terjangkau, masih banyak orang yang sulit untuk mengakses pelayanan kesehatan, terutama di negara-negara berkembang.
Ia menyebutkan bahwa mereka yang paling membutuhkan pelayanan kesehatan sering kali adalah mereka yang tidak mampu membayarnya, karena mereka rentan terhadap penyakit akibat kemiskinan, kelaparan, kekurangan gizi, perumahan yang tidak layak, dan kondisi kerja yang tidak aman.
Uskup Agung Gallagher juga menyoroti pentingnya upaya pembangunan yang lebih luas, termasuk perlindungan sosial, pendidikan, dan pekerjaan yang layak, dalam mencapai akses ke layanan kesehatan berkualitas.
Menurutnya, hal ini tidak dapat dipisahkan dari upaya untuk memastikan bahwa semua orang dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan.
Dalam konteks ini, Uskup Agung Gallagher juga menekankan peran penting yang dimainkan oleh organisasi-organisasi keagamaan dalam menyediakan layanan kesehatan di seluruh dunia.
Sekitar seperempat dari semua fasilitas kesehatan adalah Katolik, dan di beberapa tempat, organisasi berbasis kepercayaan adalah satu-satunya penyedia layanan kesehatan. Layanan yang diberikan oleh perawatan kesehatan berbasis kepercayaan menekankan martabat pribadi dan penyembuhan menyeluruh.
Baca juga:
- Kisah Santo Kateri Tekakwitha Dihadirkan dalam Novel Grafis Lily of the Mohawks
- Kisah Tangguh Perempuan: Pameran Fotografi di Pusat Seni Perelman, New York
- Haiti Terus Dilanda Kekerasan Geng, Para Uskup Minta Bantuan
- Uskup Hanna Jallouf Ditahbiskan Jadi Uskup di Tengah Konflik Suriah
Namun, Uskup Agung Gallagher juga menegaskan tentang bahaya pendekatan konsumeris dalam layanan kesehatan, di mana dokter bertindak semata-mata sebagai penyedia layanan kepada pasien yang kaya secara finansial, mengabaikan kebutuhan orang yang kurang mampu.
Uskup Agung Gallagher mengakhiri pidatonya dengan menegaskan komitmen Takhta Suci untuk mengajak layanan kesehatan yang melayani terutama mereka yang paling miskin, terpinggirkan, dan yang belum terpenuhi kebutuhan kesehatannya.
Selain itu, pada hari yang sama, Uskup Agung Gallagher juga berbicara di Pertemuan Masa Depan PBB, di mana ia menekankan pentingnya harapan dalam aktivitas Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Takhta Suci telah mendukung upaya reformasi PBB sejak awal berdirinya. Uskup Agung Gallagher menyatakan bahwa reformasi PBB harus dilakukan dalam semangat multilateralisme yang sejati, dengan pencarian konsensus dan mencegah dominasi kekuatan oleh beberapa negara.
"Terpadu sebagai satu keluarga manusia," kata Uskup Agung Gallagher, "marilah kita memilih untuk merangkul harapan, karena harapan adalah pintu yang membuka masa depan."
Uskup Agung mengingatkan kita semua akan pentingnya bekerja sama untuk mencapai tujuan universal ini demi kesejahteraan seluruh umat manusia.
Posting Komentar