Tren Operasi Transgender Remaja di Amerika Serikat: Temuan Terbaru dari Studi JAMA
Katolik Terkini -
Operasi transgender pada remaja telah menjadi topik yang semakin kontroversial
dalam masyarakat Amerika Serikat. Sebuah studi terbaru yang diterbitkan di
Journal of the American Medical Association (JAMA), seperti dilansir dari Catholic News Agency (CNA), memberikan
wawasan penting tentang tren ini antara tahun 2016 hingga 2020.
Studi ini memperlihatkan
bahwa pasien-pasien berusia antara 12 hingga 18 tahun menyumbang hampir 8% dari
operasi transgender selama periode tersebut. Artikel ini akan mengeksplorasi
temuan dari studi tersebut, perbedaan dalam jenis prosedur yang dilakukan oleh
pasien-pasien yang lebih muda dan lebih tua, serta pandangan kontroversial
terkait operasi transgender pada remaja di Amerika Serikat.
Temuan Studi Terbaru
Studi yang dipimpin oleh Dr.
Jason D. Wright dari Departemen Obstetri dan Ginekologi di Columbia University
College of Physicians and Surgeons menyajikan data menarik tentang operasi
transgender pada remaja. Selama periode 2016 hingga 2020, sekitar 3.678 warga
Amerika yang berusia antara 12 hingga 18 tahun menjalani operasi transgender.
Dari jumlah tersebut, lebih
dari 87% pasien, atau sekitar 3.215 orang, menjalani operasi pada payudara dan
dada. Ini mencakup prosedur seperti pengangkatan payudara pada pasien perempuan
atau penambahan payudara prostetik pada pasien laki-laki untuk memfasilitasi
transisi gender.
Operasi genital transgender,
yang melibatkan pengangkatan organ genital sehat dan penggantian dengan organ
genital buatan yang menyerupai jenis kelamin yang berlawanan, lebih jarang
terjadi tetapi masih dilakukan pada lebih dari 11% pasien berusia 12 hingga 18
tahun, atau sekitar 405 orang.
Selain itu, sekitar 350
pasien dalam kelompok usia ini, yang merupakan lebih dari 9.5% dari total
pasien remaja transgender, menjalani operasi kosmetik lainnya sebagai bagian
dari transisi gender mereka.
Perbedaan dalam Jenis Prosedur
Studi ini juga mengungkapkan
perbedaan signifikan dalam jenis prosedur yang dilakukan oleh pasien-pasien
yang lebih muda dan lebih tua.
Pasien-pasien yang lebih
muda lebih cenderung menjalani operasi pada payudara dan dada, sementara
pasien-pasien yang lebih tua lebih cenderung menjalani operasi pada organ
genital. Ini mencerminkan keputusan yang dibuat oleh pasien berdasarkan kebutuhan
dan preferensi individu mereka.
Perspektif Kontroversial
Hasil studi ini mengundang
pandangan yang kontroversial tentang operasi transgender pada remaja di Amerika
Serikat. Ada kekhawatiran tentang jumlah remaja yang menjalani operasi
transgender yang mungkin lebih tinggi daripada yang dilaporkan dalam studi ini.
Beberapa pihak, seperti Jay
Richards, direktur Richard and Helen DeVos Center for Life, Religion, and
Family di Heritage Foundation, menganggap ini sebagai masalah serius. Mereka
berpendapat bahwa anak-anak di bawah umur mungkin tidak memiliki kapasitas
untuk memberikan persetujuan yang berdasarkan informasi untuk prosedur yang
bersifat permanen seperti operasi transgender.
Richards juga mencatat bahwa
sebagian besar anak-anak muda yang mengalami disforia gender mungkin akan
mengatasi perasaan tersebut tanpa campur tangan obat atau operasi. Dalam
pandangannya, pendekatan yang lebih konservatif dan non-invasif mungkin lebih
tepat untuk mengatasi gangguan psikologis yang belum sepenuhnya dipahami.
Dr. Michael Artigues,
presiden American College of Pediatricians, juga menyuarakan ketidaksetujuan
terhadap penggunaan operasi transgender pada remaja. Dia berpendapat bahwa
tidak ada bukti yang mendukung intervensi seperti operasi dan penghambat pubertas
pada remaja.
Sebaliknya, dia menekankan
perlunya pengobatan yang lebih mendalam untuk mengatasi disforia gender, tanpa
mengubah tubuh yang sehat secara permanen.
Kebijakan di Amerika Serikat dan di Seluruh Dunia
Studi ini juga membuka
diskusi tentang kebijakan terkait operasi transgender pada anak-anak di Amerika
Serikat. Meskipun lebih dari 20 negara bagian telah mengeluarkan undang-undang
untuk membatasi operasi transgender pada anak-anak di bawah umur dan beberapa
juga membatasi penggunaan obat-obatan transgender, kebijakan ini masih menjadi
subjek sengketa hukum.
Beberapa aktivis hak
transgender telah melawan undang-undang tersebut dan beberapa negara bagian
telah sementara memblokir pelaksanaannya.
Kesimpulan
Studi terbaru tentang
operasi transgender pada remaja di Amerika Serikat memberikan gambaran tentang
tren dan perdebatan yang berkembang di dalamnya. Hasil studi ini menunjukkan
bahwa operasi transgender pada remaja adalah kenyataan yang semakin umum,
dengan sebagian besar pasien memilih operasi pada payudara dan dada.
Namun, pandangan tentang
efektivitas, keamanan, dan relevansi operasi ini pada usia muda tetap
kontroversial, dengan beberapa pihak mendesak pendekatan yang lebih
konservatif. Debat ini kemungkinan akan terus berlanjut, sambil mencerminkan
perubahan dalam pandangan masyarakat dan regulasi hukum di Amerika Serikat dan
seluruh dunia.
Posting Komentar