Paus Fransiskus: St. Prawan Maria dari Guadalupe, Model Penginjilan Berbasis Budaya Lokal
Katolik Terkini - Paus Fransiskus telah mengumumkan pesan
penting mengenai peran “Perawan Kita dari Guadalupe” dalam meneruskan Injil
dalam "bahasa ibu" yang telah memberikan inspirasi dan bimbingan
kepada umat Katolik di seluruh dunia.
Dalam katekese yang disampaikan pada 23 Agustus, Paus
Fransiskus menggarisbawahi bagaimana penampakan Santa Perawan Maria pada tahun
1531 membantu menyebarkan ajaran agama di seluruh Amerika dengan menggabungkan
nilai-nilai agama dengan budaya setempat.
"Perawan Guadalupe muncul berbusana sesuai dengan suku
asli dan berbicara dalam bahasa mereka, mengakui serta menghargai kebudayaan
lokal. Maria adalah ibu bagi semua, di bawah perlindungannya setiap anak
menemukan tempatnya. Di dalamnya, Tuhan berinkarnasi, dan melalui Maria,
kasih-Nya terus mengalir dalam kehidupan bangsa-bangsa," ujar Paus
Fransiskus dalam audiensi umumnya di Aula Paulus VI.
Lebih lanjut, Paus menjelaskan bagaimana "Perawan kita
memberitakan pesan Allah dengan menggunakan bahasa ibu yang paling akrab. Dia
berbicara kepada kita dalam bahasa yang kita pahami dengan baik... Saya ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada semua ibu dan nenek yang telah mewariskan
ajaran Injil kepada keturunan mereka; iman berlanjut melalui kehidupan. Oleh
karena itu, ibu dan nenek memiliki peran pertama sebagai penginjil."
Pada perayaan “Perawan Kita dari Guadalupe” pada tanggal 12
Desember 1531, Juan Diego menerima pesan berharga: "Jangan biarkan
ketakutan menguasai hatimu. Aku di sini, ibumu."
Paus Fransiskus menyebut kutipan ini sebagai ilustrasi
bagaimana Santa Perawan Maria senantiasa "menyediakan dukungan, mendorong
kita maju, dan membantu kita tumbuh, seperti seorang ibu yang penuh kasih, yang
dengan penuh kesabaran membimbing anaknya melewati rintangan hidup."
Paus Fransiskus juga menyoroti bagaimana Juan Diego diberi
tugas untuk membangun gereja di tempat penampakan Maria. Paus mengakui bahwa
penginjilan tidak selalu mudah, dan bahkan dalam gereja sendiri, tantangan
dapat muncul.
"Sebagai seorang Kristen, kita harus berbuat baik dan
tetap teguh dalam menghadapi kejahatan. Keduanya pergi bersama; itulah esensi
kehidupan," kata Paus.
Pentingnya tempat-tempat suci seperti Basilika “Perawan Kita
dari Guadalupe” di Meksiko disoroti oleh Paus Fransiskus sebagai tempat di mana
ajaran Injil terus diteruskan.
"Kami perlu mendatangi tempat-tempat penuh penghiburan
dan rahmat ini, tempat di mana iman diungkapkan dalam bahasa ibu; di tempat
kami menyerahkan beban hidup kepada Bunda Maria dan menemukan kedamaian dalam
hati kami, bahkan bagi anak-anak," kata Paus Fransiskus.
Pesan Paus Fransiskus ini menunjukkan betapa pentingnya
mempertahankan nilai-nilai agama melalui bahasa ibu dan menggabungkannya dengan
budaya lokal, seperti yang dicontohkan oleh “Perawan Kita dari Guadalupe” pada
masa lalu. Pesan ini juga mengajak umat untuk tetap teguh dalam menghadapi
tantangan penginjilan dan untuk mencari inspirasi dari tempat-tempat suci
sebagai sumber penghiburan dan pencerahan rohani.
Posting Komentar